Jakarta - Petugas Bandara Internasional John F. Kennedy mendapat tangkapan tidak biasa. Mereka menyita 22 ekor Giant African Snail, yang ternyata siput berbahaya.
Foto Siput Raksasa Afrika, Lambat tapi Berbahaya

Petugas di Bandara Internasional John F. Kennedy mendapat tangkapan tidak biasa. Mereka menyita 22 ekor Giant African Snail atau Siput Afrika raksasa yang dibawa oleh seorang turis.
Menurut US Department of Agriculture (USDA) siput ini merupakan salah satu siput paling merusak di dunia karena mengkonsumsi sedikitnya 500 jenis tanaman. Ini mengancam sumber daya pertanian AS dan menyebabkan kerusakan parah pada lingkungan tropis dan sub-tropis.
Siput ini juga menyebabkan kerusakan struktural pada struktur plester dan semen. Siput juga berkembang biak dengan cepat, menghasilkan sekitar 1.200 telur dalam satu tahun. Siput Afrika Raksasa yang sangat invasif juga menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi manusia karena membawa nematoda parasit yang dapat menyebabkan meningitis.
Menurut USDA, Siput Afrika raksasa (Lissachatina fulica) pertama kali ditemukan di Florida selatan pada tahun 1960-an. Butuhk waktu 10 tahun dan USD 1 juta untuk memberantasnya.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan