Kerja Keras Para Jagawana Hutan Leuser

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Picture Story

Kerja Keras Para Jagawana Hutan Leuser

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas - detikTravel
Senin, 07 Jun 2021 21:30 WIB

Aceh - Jagawana adalah bagian tidak terpisahkan dari Kawasan Ekosistem Leuser di Aceh. Para Ranger inilah yang bertugas merawat dan menjaga ekosistem hutan.

Seraya semburat cahaya matahari menembus di antara dedaunan, sejumlah orang mulai menjejakkan kakinya ke bumi menyusuri lebatnya hutan. Tak kenal siang dan malam, mereka yang biasa disebut Ranger atau jagawana tersebut mulai berpatroli di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Aceh.

Seraya semburat cahaya matahari menembus di antara dedaunan, sejumlah orang mulai menjejakkan kakinya ke bumi menyusuri lebatnya hutan. Tak kenal siang dan malam, mereka yang biasa disebut Ranger atau jagawana tersebut mulai berpatroli di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Aceh. Β 

Seraya semburat cahaya matahari menembus di antara dedaunan, sejumlah orang mulai menjejakkan kakinya ke bumi menyusuri lebatnya hutan. Tak kenal siang dan malam, mereka yang biasa disebut Ranger atau jagawana tersebut mulai berpatroli di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Aceh.

Bukannya tanpa rintangan, KEL seluas 2,6 juta hektare tersebut menyuguhkan medan yang penuh tantangan.Β  Β 

Seraya semburat cahaya matahari menembus di antara dedaunan, sejumlah orang mulai menjejakkan kakinya ke bumi menyusuri lebatnya hutan. Tak kenal siang dan malam, mereka yang biasa disebut Ranger atau jagawana tersebut mulai berpatroli di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Aceh.

Jalur menanjak, menurun dan bahkan harus mengarungi sungai dan membelah rawa dengan membawa peralatan patroli dan logistik di masing-masing punggung mereka yang mencapai 50 kilogram. Β 

Seraya semburat cahaya matahari menembus di antara dedaunan, sejumlah orang mulai menjejakkan kakinya ke bumi menyusuri lebatnya hutan. Tak kenal siang dan malam, mereka yang biasa disebut Ranger atau jagawana tersebut mulai berpatroli di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Aceh.

Demi mengembankan tugas negara menjaga hutan Leuser, salah satu paru-paru dunia agar aman dari ancaman kegiatan ilegal seperti pemburuan, perambahan dan pembalakan liar mereka tak mengenal rasa takut dan lelah. Β 

Seraya semburat cahaya matahari menembus di antara dedaunan, sejumlah orang mulai menjejakkan kakinya ke bumi menyusuri lebatnya hutan. Tak kenal siang dan malam, mereka yang biasa disebut Ranger atau jagawana tersebut mulai berpatroli di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Aceh.

Dalam setiap masa patroli, tak jarang mereka pun harus membongkar perangkap atau jerat satwa dari pemburu liar. Selain itu pengamatan terhadap jejak, sarang, kotoran ataupun bertemu langsung dengan satwa-satwa yang menghuni KEL merupakan momen yang acap kali mereka jalani.Β  Β 

Seraya semburat cahaya matahari menembus di antara dedaunan, sejumlah orang mulai menjejakkan kakinya ke bumi menyusuri lebatnya hutan. Tak kenal siang dan malam, mereka yang biasa disebut Ranger atau jagawana tersebut mulai berpatroli di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Aceh.

Kamera jebak pun dipasang untuk memantau perkembangan satwa penghuni KEL. Β 

Seraya semburat cahaya matahari menembus di antara dedaunan, sejumlah orang mulai menjejakkan kakinya ke bumi menyusuri lebatnya hutan. Tak kenal siang dan malam, mereka yang biasa disebut Ranger atau jagawana tersebut mulai berpatroli di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Aceh.

Sejak pertengahan 2013, Forum Konservasi Leuser (FKL) memiliki 28 kelompok kerja jagawana yang masing-masing tim berjumlah empat sampai lima orang. Dalam berpatroli mereka juga didampingi Polhut dari Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh atau dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh. Β 

Seraya semburat cahaya matahari menembus di antara dedaunan, sejumlah orang mulai menjejakkan kakinya ke bumi menyusuri lebatnya hutan. Tak kenal siang dan malam, mereka yang biasa disebut Ranger atau jagawana tersebut mulai berpatroli di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Aceh.

Mereka berpatroli 15 hingga 23 hari per bulannya, dengan tujuan menjaga kawasan hutan sambil mengumpulkan berbagai data di lapangan yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk penelitian dan pengembangan oleh berbagai instansi Pemerintah dan pihak terkait. Β 

Seraya semburat cahaya matahari menembus di antara dedaunan, sejumlah orang mulai menjejakkan kakinya ke bumi menyusuri lebatnya hutan. Tak kenal siang dan malam, mereka yang biasa disebut Ranger atau jagawana tersebut mulai berpatroli di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Aceh.

Jagawana adalah bagian tidak terpisahkan dari KEL, karena KEL merupakan wilayah penting dengan berbagai keanekaragaman hayati seperti empat satwa kunci sumatera yaitu harimau sumatera, badak sumatera, gajah sumatera dan orang utan sumatera. Β 

Seraya semburat cahaya matahari menembus di antara dedaunan, sejumlah orang mulai menjejakkan kakinya ke bumi menyusuri lebatnya hutan. Tak kenal siang dan malam, mereka yang biasa disebut Ranger atau jagawana tersebut mulai berpatroli di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Aceh.

Hutan Leuser merupakan salah satu aset Indonesia yang harus sama-sama kita jaga karena jutaan orang menggantungkan hidup dari hutan ini, salah satunya sebagai sumber air bagi masyarakat di sekitarnya. Β 

Kerja Keras Para Jagawana Hutan Leuser
Kerja Keras Para Jagawana Hutan Leuser
Kerja Keras Para Jagawana Hutan Leuser
Kerja Keras Para Jagawana Hutan Leuser
Kerja Keras Para Jagawana Hutan Leuser
Kerja Keras Para Jagawana Hutan Leuser
Kerja Keras Para Jagawana Hutan Leuser
Kerja Keras Para Jagawana Hutan Leuser
Kerja Keras Para Jagawana Hutan Leuser
Kerja Keras Para Jagawana Hutan Leuser
Hide Ads