Bantul - Obyek wisata Watu Lumbung di Bantul dinilai kurang layak untuk diuji coba buka selama PPKM level 3. Mari lihat lebih dekat penampakan obyek wisata itu:
Melihat Watu Lumbung, Destinasi yang Dianggap Tak Layak Buka Saat PPKM Level 3

Kampung edukasi Watu Lumbung di Kabupaten Bantul rencananya akan diuji coba buka untuk wisatawan pada pekan ini. Namun rencana itu batal gara-gara destinasi ini dianggap kurang layak untuk buka saat PPKM Level 3. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi DI Yogyakarta kemudian mengajukan pergantian objek wisata dari Watu Lumbung menjadi Hutan Pinus Sari Mangunan. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Hal itu karena Watu Lumbung belum mengantongi sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability). Sementara Hutan Pinus Sari Mangunan sudah mengantongi sertifikat CHSE. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Pemilik obyek wisata Watu Lumbung, Boy Rifai mengaku tidak masalah jika Watu Lumbung batal sebagai tempat wisata yang melakukan uji coba pembukaan selama PPKM level 3. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
DPRD Bantul telah melakukan inspeksi mendadak ke Watu Lumbung untuk mengecek kesiapan sarana dan prasarananya. Mereka pun menilai Watu Lumbung seharusnya tidak masuk satu dari 3 obwis yang buka saat PPKM level 3 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
"Setelah sidak kita kaget, karena dari sisi fasilitas untuk penerapan protokol kesehatan tidak terpenuhi. Kedua, banyak barang-barang yang terkesan malah mengotori ruang publik ya di sini," kata Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bantul Wildan Nafis. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Boy pun mengaku bahwa saat ini sudah banyak pengunjung yang mengajukan reservasi ke Watu Lumbung. Bahkan, pihaknya sudah menyiapkan 6M dan 1P untuk menyambut pembukaan Watu Lumbung, yaitu menu sehat dan pikiran sehat. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Salah satu pengelola Watu Lumbung, Ari mengatakan tahun lalu Watu Lumbung sudah menyediakan fasilitas penunjang prokes. Namun, tahun ini memang belum ada karena sifat kampung edukasi yang berada di alam terbuka. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum