Menyusuri Kawasan TIM yang Kontroversial

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Picture Story

Menyusuri Kawasan TIM yang Kontroversial

Ari Saputra - detikTravel
Minggu, 20 Nov 2022 15:41 WIB

Jakarta - Kompleks TIM belum diresmikan secara formal namun mulai dibuka untuk umum. Kawasan TIM versi baru mengundang decak kagum namun juga memantik kritik.

Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) belum diresmikan secara formal namun mulai dibuka untuk umum beberapa waktu lalu. Pembangunan dengan merobohkan bangunan lama dan hanya menyisakan Teater Kecil serta sedikit bangunan planetarium. Arsitek membangun ulang dengan gaya kontemporer melalui pendekatan industrial yang lagi hits dan mewabah di berbagai ruang publik lain. Hasilnya, kawasan TIM versi baru mengundang decak kagum akan visi dan narasi yang dibawakan. Pun demikian, sebagai sebuah ide, karya ini memantik diskusi dan juga kritik. Setidaknya, bagi pengkritiknya, desain baru TIM kurang merespon iklim tropis yang memerlukan resapan air dan pepohonan di mana-mana, menghindari beton ekspose yang bikin gerah, dan biaya perawatan yang tak sedikit.

Petugas mendorong tong sampah melintasi pelataran TIM yang full beton. Bahkan, atapnya terbuat dari beton dan ditutup tanah dengan rumput di atasnya. Curah hujan tinggi di negara tropis dinilai kurang direspon dengan penggunaan lantai beton ini. Selain itu, pelataran utama menghadap barat menjadi lebih panas pada siang hingga sore hari. Β 

Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) belum diresmikan secara formal namun mulai dibuka untuk umum beberapa waktu lalu. Pembangunan dengan merobohkan bangunan lama dan hanya menyisakan Teater Kecil serta sedikit bangunan planetarium. Arsitek membangun ulang dengan gaya kontemporer melalui pendekatan industrial yang lagi hits dan mewabah di berbagai ruang publik lain. Hasilnya, kawasan TIM versi baru mengundang decak kagum akan visi dan narasi yang dibawakan. Pun demikian, sebagai sebuah ide, karya ini memantik diskusi dan juga kritik. Setidaknya, bagi pengkritiknya, desain baru TIM kurang merespon iklim tropis yang memerlukan resapan air dan pepohonan di mana-mana, menghindari beton ekspose yang bikin gerah, dan biaya perawatan yang tak sedikit.

Pekerja mengelap kaca di bagian depan kawasan TIM. Penggunaan kaca yang besar dan maksimal membutuhkan perawatan rutin. Pun demikian, kaca mempunyai kelebihan menyaring cahaya alami dan mengurangi biaya cahaya buatan. Β 

Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) belum diresmikan secara formal namun mulai dibuka untuk umum beberapa waktu lalu. Pembangunan dengan merobohkan bangunan lama dan hanya menyisakan Teater Kecil serta sedikit bangunan planetarium. Arsitek membangun ulang dengan gaya kontemporer melalui pendekatan industrial yang lagi hits dan mewabah di berbagai ruang publik lain. Hasilnya, kawasan TIM versi baru mengundang decak kagum akan visi dan narasi yang dibawakan. Pun demikian, sebagai sebuah ide, karya ini memantik diskusi dan juga kritik. Setidaknya, bagi pengkritiknya, desain baru TIM kurang merespon iklim tropis yang memerlukan resapan air dan pepohonan di mana-mana, menghindari beton ekspose yang bikin gerah, dan biaya perawatan yang tak sedikit.

Pelataran TIM dilihat dari lantai 2 Gedung Ali Sadikin. Terlihat hamparan lantai beton yang tidak menyerap panas siang hari. Konsep ini dikritik sebagai langkah yang kurang bijak menyikapi isu perubahan iklim. Β 

Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) belum diresmikan secara formal namun mulai dibuka untuk umum beberapa waktu lalu. Pembangunan dengan merobohkan bangunan lama dan hanya menyisakan Teater Kecil serta sedikit bangunan planetarium. Arsitek membangun ulang dengan gaya kontemporer melalui pendekatan industrial yang lagi hits dan mewabah di berbagai ruang publik lain. Hasilnya, kawasan TIM versi baru mengundang decak kagum akan visi dan narasi yang dibawakan. Pun demikian, sebagai sebuah ide, karya ini memantik diskusi dan juga kritik. Setidaknya, bagi pengkritiknya, desain baru TIM kurang merespon iklim tropis yang memerlukan resapan air dan pepohonan di mana-mana, menghindari beton ekspose yang bikin gerah, dan biaya perawatan yang tak sedikit.

Petugas membersihkan ramp (jalur pejalan kaki) dari air. Ramp ini tidak mempunyai atap kanopi sehingga langsung terkena air hujan dan panas matahari. Kelebihannya, cahaya menjadi lebih maksimal dan narasi arsitektur lebih gamblang terbaca. Β 

Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) belum diresmikan secara formal namun mulai dibuka untuk umum beberapa waktu lalu. Pembangunan dengan merobohkan bangunan lama dan hanya menyisakan Teater Kecil serta sedikit bangunan planetarium. Arsitek membangun ulang dengan gaya kontemporer melalui pendekatan industrial yang lagi hits dan mewabah di berbagai ruang publik lain. Hasilnya, kawasan TIM versi baru mengundang decak kagum akan visi dan narasi yang dibawakan. Pun demikian, sebagai sebuah ide, karya ini memantik diskusi dan juga kritik. Setidaknya, bagi pengkritiknya, desain baru TIM kurang merespon iklim tropis yang memerlukan resapan air dan pepohonan di mana-mana, menghindari beton ekspose yang bikin gerah, dan biaya perawatan yang tak sedikit.

Kolam air di tengah kepungan dinding semen ekspose. Kolam air ini bisa menjadi penyejuk pandangan sekaligus penjaga kelembaban udara. Hanya saja, memiliki kolam air dengan kedalaman sekitar 30 cm ini membutuhkan biaya perawatan khusus. Β 

Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) belum diresmikan secara formal namun mulai dibuka untuk umum beberapa waktu lalu. Pembangunan dengan merobohkan bangunan lama dan hanya menyisakan Teater Kecil serta sedikit bangunan planetarium. Arsitek membangun ulang dengan gaya kontemporer melalui pendekatan industrial yang lagi hits dan mewabah di berbagai ruang publik lain. Hasilnya, kawasan TIM versi baru mengundang decak kagum akan visi dan narasi yang dibawakan. Pun demikian, sebagai sebuah ide, karya ini memantik diskusi dan juga kritik. Setidaknya, bagi pengkritiknya, desain baru TIM kurang merespon iklim tropis yang memerlukan resapan air dan pepohonan di mana-mana, menghindari beton ekspose yang bikin gerah, dan biaya perawatan yang tak sedikit.

Pilar beton terlihat kecoklatan di bagian bawah. Coklat ini merupakan percikan air hujan yang jatuh dari garis sempadan bangunan (GSB) Gedung Graha Bhakti Budaya. Bagian dari konsep? Β 

Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) belum diresmikan secara formal namun mulai dibuka untuk umum beberapa waktu lalu. Pembangunan dengan merobohkan bangunan lama dan hanya menyisakan Teater Kecil serta sedikit bangunan planetarium. Arsitek membangun ulang dengan gaya kontemporer melalui pendekatan industrial yang lagi hits dan mewabah di berbagai ruang publik lain. Hasilnya, kawasan TIM versi baru mengundang decak kagum akan visi dan narasi yang dibawakan. Pun demikian, sebagai sebuah ide, karya ini memantik diskusi dan juga kritik. Setidaknya, bagi pengkritiknya, desain baru TIM kurang merespon iklim tropis yang memerlukan resapan air dan pepohonan di mana-mana, menghindari beton ekspose yang bikin gerah, dan biaya perawatan yang tak sedikit.

Petugas menyiram rumput pada atap tanah di bagian depan Taman Ismail Marzuki. Terlihat bagian tangga dan tembok mulai kotor terciprat air hujan. Β 

Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) belum diresmikan secara formal namun mulai dibuka untuk umum beberapa waktu lalu. Pembangunan dengan merobohkan bangunan lama dan hanya menyisakan Teater Kecil serta sedikit bangunan planetarium. Arsitek membangun ulang dengan gaya kontemporer melalui pendekatan industrial yang lagi hits dan mewabah di berbagai ruang publik lain. Hasilnya, kawasan TIM versi baru mengundang decak kagum akan visi dan narasi yang dibawakan. Pun demikian, sebagai sebuah ide, karya ini memantik diskusi dan juga kritik. Setidaknya, bagi pengkritiknya, desain baru TIM kurang merespon iklim tropis yang memerlukan resapan air dan pepohonan di mana-mana, menghindari beton ekspose yang bikin gerah, dan biaya perawatan yang tak sedikit.

Pengunjung melewati tangga labirin yang mengecil di bagian ujung. Di sebelahnya terdapat tangga yang lebih besar. Efektif atau hanya permainan visual saja? Β 

Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) belum diresmikan secara formal namun mulai dibuka untuk umum beberapa waktu lalu. Pembangunan dengan merobohkan bangunan lama dan hanya menyisakan Teater Kecil serta sedikit bangunan planetarium. Arsitek membangun ulang dengan gaya kontemporer melalui pendekatan industrial yang lagi hits dan mewabah di berbagai ruang publik lain. Hasilnya, kawasan TIM versi baru mengundang decak kagum akan visi dan narasi yang dibawakan. Pun demikian, sebagai sebuah ide, karya ini memantik diskusi dan juga kritik. Setidaknya, bagi pengkritiknya, desain baru TIM kurang merespon iklim tropis yang memerlukan resapan air dan pepohonan di mana-mana, menghindari beton ekspose yang bikin gerah, dan biaya perawatan yang tak sedikit.

Patung Ismail Marzuki berdiri di depan kompleks TIM. Di belakangnya, terdapat tulisan Gedung Ali Sadikin. Keterangan Ismail Marzuki berada di bagian kaki patung dan penghadap atas dengan tulisan yang kecil. Sepintas, penempatan tersebut bisa bermakna ganda yakni patung itu adalah patung Ali Sadikin. Perlu cermat ya biar nggak keliru. Β 

Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) belum diresmikan secara formal namun mulai dibuka untuk umum beberapa waktu lalu. Pembangunan dengan merobohkan bangunan lama dan hanya menyisakan Teater Kecil serta sedikit bangunan planetarium. Arsitek membangun ulang dengan gaya kontemporer melalui pendekatan industrial yang lagi hits dan mewabah di berbagai ruang publik lain. Hasilnya, kawasan TIM versi baru mengundang decak kagum akan visi dan narasi yang dibawakan. Pun demikian, sebagai sebuah ide, karya ini memantik diskusi dan juga kritik. Setidaknya, bagi pengkritiknya, desain baru TIM kurang merespon iklim tropis yang memerlukan resapan air dan pepohonan di mana-mana, menghindari beton ekspose yang bikin gerah, dan biaya perawatan yang tak sedikit.

Ramp (jalan menanjak untuk pejalan kaki) dari beton memanjang dari lantai satu ke lantai 3. Di titik lain, terdapat tangga berjalan dan lift. Apakah efektif memangkas waktu saat menyusuri ramp yang panjang ini? Β 

Menyusuri Kawasan TIM yang Kontroversial
Menyusuri Kawasan TIM yang Kontroversial
Menyusuri Kawasan TIM yang Kontroversial
Menyusuri Kawasan TIM yang Kontroversial
Menyusuri Kawasan TIM yang Kontroversial
Menyusuri Kawasan TIM yang Kontroversial
Menyusuri Kawasan TIM yang Kontroversial
Menyusuri Kawasan TIM yang Kontroversial
Menyusuri Kawasan TIM yang Kontroversial
Menyusuri Kawasan TIM yang Kontroversial
Hide Ads