Kabupaten Bekasi - Museum Bekasi dulu dikenal Gedung Juang 45, kini bertransformasi jadi Museum Bekasi. Tempatnya modern dan asyik dikunjungi.
Museum Bekasi Tak Seperti Dulu Lagi

Salah satu yang menjadi daya tarik museum ini dibanding museum lainnya adalah adanya ruang teater. Ruang teater ini menyajikan tontonan sejarah Bekasi dan kisah di sekitar kawasan ini.Fasilitas ini gratis.Β Tempat teater-nya nyaman dan modern, mirip seperti ruang bioskop mini. Dengan kursi khas bioskop,Β layar lanskap yang lebar, serta pengeras suara di kanan dan kiri studio. (Weka Kanaka/detikcom)
Museum Bekasi punya fitur Augmented Reality Wall. Fitur ini mengajak traveler bermain game secara virtual.Β Permainan ini akan melempar kamu ke era setelah kerajaan Tarumanegara. Nantinya, traveler akan berperan sebagai tokoh utama, yakni menjadi Prabu Siliwangi. Traveler diajak untuk mengendarai kapal, berperang, hingga membuat perjanjian. (Weka Kanaka/detikcom)
Fasilitas utama dari Museum Bekasi adalahΒ berbagai koleksi sejarahnya. Koleksinya dikemas secara modern dan begitu lengkap. Seperti dalam bentuk film pendek, diorama, hingga buku fisik bertemakan digital seperti ini. Buku ini memiliki sistem responsif, sehingga jika kita membalikan lembar demi lembar, gambar digital yang akan ditampilkan ikut berubah. Β (Weka Kanaka/detikcom)
Museum ini juga menyimpan banyak sejarah Bekasi. Mungkin kamu dapat menemukan sejarah yang jarang diketahui di sini. Sejarah terkait Entong Tolo misalnya, yang dikenal juga sebagai Robin Hood-nya Bekasi. (Weka Kanaka/detikcom)
Tak banyak orang tahu, bahwa Museum Bekasi punya sebuah lorong bawah tanah yang menyambungkan museum dengan Stasiun Tambun. Namun, untuk saat ini terowongan ini belum dapat diakses.Β (Weka Kanaka/detikcom)
Sebelum jadi Museum, gedung ini dikenal sebagai Gedung Juang 45. Masyarakat Bekasi mengenal tempat ini sebagai gudangnya kelelawar, karena dihuni kelelawar. Sekarang tempat ini sudah nyaman dikunjungi dan jauh dari kesan horor. UntukΒ menjaga identitas bangunan, dibangun juga monumen kelelawar di dalamnya. (Weka Kanaka/detikcom
Berkunjung ke sini traveler tidak perlu takut kelaparan atau kehausan. Karena di sekitar area museum terdapat cafe hingga penjaja kuliner. (Weka Kanaka/detikcom)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit