Bali - Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali, merupakan desa wisata yang memiliki arsitektur bangunan yang seragam. Begini potretnya.
Foto Travel
Potret Desa Wisata Penglipuran yang Punya Bangunan Seragam

Bagi traveler yang sedang berlibur ke Bali, tentunya sudah tak asing dengan Desa Penglipuran. Desa wisata ini terletak di Jalan Penglipuran, Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Β
Hal yang membuat Desa Penglipuran populer adalah keunikan pada arsitektur bangunan yang seragam dan desa ini dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia.Β Β
Jika traveler berkunjung ke Desa Penglipuran, di sini traveler bisa menemukan 72 rumah utama yang memiliki desain arsitektur yang seragam. Pintu masuk atau angkul-angkul di sini terbuat dari batu bata dengan jerami di atasnya.Β Β
Namun, banyak yang belum tau bahwa tak hanya memiliki kesamaan pada angkul-angkul. Rumah di Desa Penglipuran juga memiliki kesamaan pada dapur tradisional dan bale saka 6. Pada setiap rumah di Desa Penglipuran akan memiliki dapur tradisional. Β
Setiap bangunan tradisional yang seragam di Desa Penglipuran memiliki makna yang berbeda. Β
Uniknya, bangunan tradisional yang ada di Desa Penglipuran bisa dibilang tahan gempa. Dalam menjaga konsistensi warga Desa Penglipuran menjadi tiga bangunan yang dikonservasi, pihak desa adat juga ikut turun tangan. Desa Adat Penglipuran memberikan subsidi ketika terjadi kerusakan pada ketiga bangunan yang dikonservasi. Β
Jika tiga bangunan itu diperbaiki, warga akan diberikan dana Rp 25 juta. Β
Pemberian dana subsidi ini tak lepas dari peran serta wisatawan. Untuk masuk ke Desa Penglipuran, traveler akan dikenakan biaya sebesar Rp 15 ribu untuk WNI anak dan Rp 25 ribu untuk WNI dewasa. Harga tiket masuk untuk WNA anak sebesar Rp 30 ribu dan dewasa sebesar Rp 50 ribu. Biaya tiket inilah yang nantinya akan digunakan untuk membantu warga dalam melakukan perbaikan pada bangunan tradisional di rumah mereka. Β
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan