|
ugc
|
|
Aktivitas pasar apung mulai sekitar jam 7 hingga jam 9. Kami tiba sekitar pukul 6 pagi. Masih sepi. Benar saja, mendekati pukul 7 satu per satu warga mulai berdatangan menggunakan sampan kecil.
|
|
Mereka berasal dari warga sekitar kampung. Membawa hasil hasil bumi untuk di perdagangkan. Sistem barter sesuai kebutuhan jika dilakukan antar warga.
|
|
Terpukau ketangkasan seorang ibu lanjut usia membawa sampan dan buah-buahan untuk di jual atau barter sesuai kebutuhan.
|
|
Semakin siang corak khas pasar apung makin kelihatan. Beranjak di Pk 7 lewat makin ramai. Kebanyakan kaum ibu.
|
|
Laiknya pasar di darat, disini tidak hanya buah-buah-an, sayuran dan hasil kebun lainnya menjadi komoditi yang di jual. Untuk keperluan sehari-hari di antara warga setempat atau warga dari kampung lain.
|
|
Selain bertransaksi pasar apung ini menjadi ajang kumpul rutinitas para warga. Terlihat wajah-wajah ceria di antara warga.
|
|
Kunikan pasar apung disini menjadi sudah menggema sebagai xalah satu tujuan wisata. Tidak hanya turis para fotografer luar daerah ikut tertarik. Diantaranya dari Jakarta termasuk saya.
|
|
Walau yang kedua kalinya ke sini sama sekali tidak bosan. Berfoto dengan suasana tradisional bukti keterpukauan corak pasar apung Lok Baintan yang unik
|
Halaman 2 dari 10












































Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi