Jakarta -
Rumah tinggi, begitu biasa disebut oleh penduduk asli Suku Korowai. Dibangun atas pohon setinggi belasan hingga 60 meter, sangat mungkin menjadi keajaiban dunia. Ratusan tahun silam, suku Korowai telah memiliki teknik dan arsitektur yang tinggi dan ramah lingkungan.Foto-foto ini menunjukkan betapa hebatnya arsitektur kuno Suku Korowai yang hanya mengandalkan tali pengikat rotan dan akar untuk menghubungkan semua bagian rumah. Dari atap daun sagu, hingga kayu damar yang besar.Tepatnya tanggal 23 Oktober 2010 foto ini diambil di pemukiman suku Korowai, di dalam hutan belantara yang jaraknya sekitar dua jam berjalan kaki dari Desa Basman, tepian sungai Daerum Kabur.
ugc
|
Rumah tinggi, begitu biasa disebut oleh penduduk asli Suku Korowai. Dibangun atas pohon setinggi belasan hingga 60 meter, sangat mungkin menjadi keajaiban dunia. Ratusan tahun silam, suku Korowai telah memiliki teknik dan arsitektur yang tinggi dan ramah lingkungan.Foto-foto ini menunjukkan betapa hebatnya arsitektur kuno Suku Korowai yang hanya mengandalkan tali pengikat rotan dan akar untuk menghubungkan semua bagian rumah. Dari atap daun sagu, hingga kayu damar yang besar.Tepatnya tanggal 23 Oktober 2010 foto ini diambil di pemukiman suku Korowai, di dalam hutan belantara yang jaraknya sekitar dua jam berjalan kaki dari Desa Basman, tepian sungai Daerum Kabur.
ugc
|
Rumah tinggi, begitu biasa disebut oleh penduduk asli Suku Korowai. Dibangun atas pohon setinggi belasan hingga 60 meter, sangat mungkin menjadi keajaiban dunia. Ratusan tahun silam, suku Korowai telah memiliki teknik dan arsitektur yang tinggi dan ramah lingkungan.Foto-foto ini menunjukkan betapa hebatnya arsitektur kuno Suku Korowai yang hanya mengandalkan tali pengikat rotan dan akar untuk menghubungkan semua bagian rumah. Dari atap daun sagu, hingga kayu damar yang besar.Tepatnya tanggal 23 Oktober 2010 foto ini diambil di pemukiman suku Korowai, di dalam hutan belantara yang jaraknya sekitar dua jam berjalan kaki dari Desa Basman, tepian sungai Daerum Kabur.
ugc
|
Rumah tinggi, begitu biasa disebut oleh penduduk asli Suku Korowai. Dibangun atas pohon setinggi belasan hingga 60 meter, sangat mungkin menjadi keajaiban dunia. Ratusan tahun silam, suku Korowai telah memiliki teknik dan arsitektur yang tinggi dan ramah lingkungan.Foto-foto ini menunjukkan betapa hebatnya arsitektur kuno Suku Korowai yang hanya mengandalkan tali pengikat rotan dan akar untuk menghubungkan semua bagian rumah. Dari atap daun sagu, hingga kayu damar yang besar.Tepatnya tanggal 23 Oktober 2010 foto ini diambil di pemukiman suku Korowai, di dalam hutan belantara yang jaraknya sekitar dua jam berjalan kaki dari Desa Basman, tepian sungai Daerum Kabur.
ugc
|
Rumah tinggi, begitu biasa disebut oleh penduduk asli Suku Korowai. Dibangun atas pohon setinggi belasan hingga 60 meter, sangat mungkin menjadi keajaiban dunia. Ratusan tahun silam, suku Korowai telah memiliki teknik dan arsitektur yang tinggi dan ramah lingkungan.Foto-foto ini menunjukkan betapa hebatnya arsitektur kuno Suku Korowai yang hanya mengandalkan tali pengikat rotan dan akar untuk menghubungkan semua bagian rumah. Dari atap daun sagu, hingga kayu damar yang besar.Tepatnya tanggal 23 Oktober 2010 foto ini diambil di pemukiman suku Korowai, di dalam hutan belantara yang jaraknya sekitar dua jam berjalan kaki dari Desa Basman, tepian sungai Daerum Kabur.
ugc
|
Rumah tinggi, begitu biasa disebut oleh penduduk asli Suku Korowai. Dibangun atas pohon setinggi belasan hingga 60 meter, sangat mungkin menjadi keajaiban dunia. Ratusan tahun silam, suku Korowai telah memiliki teknik dan arsitektur yang tinggi dan ramah lingkungan.Foto-foto ini menunjukkan betapa hebatnya arsitektur kuno Suku Korowai yang hanya mengandalkan tali pengikat rotan dan akar untuk menghubungkan semua bagian rumah. Dari atap daun sagu, hingga kayu damar yang besar.Tepatnya tanggal 23 Oktober 2010 foto ini diambil di pemukiman suku Korowai, di dalam hutan belantara yang jaraknya sekitar dua jam berjalan kaki dari Desa Basman, tepian sungai Daerum Kabur.
ugc
|
Rumah tinggi, begitu biasa disebut oleh penduduk asli Suku Korowai. Dibangun atas pohon setinggi belasan hingga 60 meter, sangat mungkin menjadi keajaiban dunia. Ratusan tahun silam, suku Korowai telah memiliki teknik dan arsitektur yang tinggi dan ramah lingkungan.Foto-foto ini menunjukkan betapa hebatnya arsitektur kuno Suku Korowai yang hanya mengandalkan tali pengikat rotan dan akar untuk menghubungkan semua bagian rumah. Dari atap daun sagu, hingga kayu damar yang besar.Tepatnya tanggal 23 Oktober 2010 foto ini diambil di pemukiman suku Korowai, di dalam hutan belantara yang jaraknya sekitar dua jam berjalan kaki dari Desa Basman, tepian sungai Daerum Kabur.
Rumah tinggi, begitu biasa disebut oleh penduduk asli Suku Korowai. Dibangun atas pohon setinggi belasan hingga 60 meter, sangat mungkin menjadi keajaiban dunia. Ratusan tahun silam, suku Korowai telah memiliki teknik dan arsitektur yang tinggi dan ramah lingkungan.Foto-foto ini menunjukkan betapa hebatnya arsitektur kuno Suku Korowai yang hanya mengandalkan tali pengikat rotan dan akar untuk menghubungkan semua bagian rumah. Dari atap daun sagu, hingga kayu damar yang besar.Tepatnya tanggal 23 Oktober 2010 foto ini diambil di pemukiman suku Korowai, di dalam hutan belantara yang jaraknya sekitar dua jam berjalan kaki dari Desa Basman, tepian sungai Daerum Kabur.Rumah tinggi, begitu biasa disebut oleh penduduk asli Suku Korowai. Dibangun atas pohon setinggi belasan hingga 60 meter, sangat mungkin menjadi keajaiban dunia. Ratusan tahun silam, suku Korowai telah memiliki teknik dan arsitektur yang tinggi dan ramah lingkungan.Foto-foto ini menunjukkan betapa hebatnya arsitektur kuno Suku Korowai yang hanya mengandalkan tali pengikat rotan dan akar untuk menghubungkan semua bagian rumah. Dari atap daun sagu, hingga kayu damar yang besar.Tepatnya tanggal 23 Oktober 2010 foto ini diambil di pemukiman suku Korowai, di dalam hutan belantara yang jaraknya sekitar dua jam berjalan kaki dari Desa Basman, tepian sungai Daerum Kabur.Rumah tinggi, begitu biasa disebut oleh penduduk asli Suku Korowai. Dibangun atas pohon setinggi belasan hingga 60 meter, sangat mungkin menjadi keajaiban dunia. Ratusan tahun silam, suku Korowai telah memiliki teknik dan arsitektur yang tinggi dan ramah lingkungan.Foto-foto ini menunjukkan betapa hebatnya arsitektur kuno Suku Korowai yang hanya mengandalkan tali pengikat rotan dan akar untuk menghubungkan semua bagian rumah. Dari atap daun sagu, hingga kayu damar yang besar.Tepatnya tanggal 23 Oktober 2010 foto ini diambil di pemukiman suku Korowai, di dalam hutan belantara yang jaraknya sekitar dua jam berjalan kaki dari Desa Basman, tepian sungai Daerum Kabur.Rumah tinggi, begitu biasa disebut oleh penduduk asli Suku Korowai. Dibangun atas pohon setinggi belasan hingga 60 meter, sangat mungkin menjadi keajaiban dunia. Ratusan tahun silam, suku Korowai telah memiliki teknik dan arsitektur yang tinggi dan ramah lingkungan.Foto-foto ini menunjukkan betapa hebatnya arsitektur kuno Suku Korowai yang hanya mengandalkan tali pengikat rotan dan akar untuk menghubungkan semua bagian rumah. Dari atap daun sagu, hingga kayu damar yang besar.Tepatnya tanggal 23 Oktober 2010 foto ini diambil di pemukiman suku Korowai, di dalam hutan belantara yang jaraknya sekitar dua jam berjalan kaki dari Desa Basman, tepian sungai Daerum Kabur.Rumah tinggi, begitu biasa disebut oleh penduduk asli Suku Korowai. Dibangun atas pohon setinggi belasan hingga 60 meter, sangat mungkin menjadi keajaiban dunia. Ratusan tahun silam, suku Korowai telah memiliki teknik dan arsitektur yang tinggi dan ramah lingkungan.Foto-foto ini menunjukkan betapa hebatnya arsitektur kuno Suku Korowai yang hanya mengandalkan tali pengikat rotan dan akar untuk menghubungkan semua bagian rumah. Dari atap daun sagu, hingga kayu damar yang besar.Tepatnya tanggal 23 Oktober 2010 foto ini diambil di pemukiman suku Korowai, di dalam hutan belantara yang jaraknya sekitar dua jam berjalan kaki dari Desa Basman, tepian sungai Daerum Kabur.Rumah tinggi, begitu biasa disebut oleh penduduk asli Suku Korowai. Dibangun atas pohon setinggi belasan hingga 60 meter, sangat mungkin menjadi keajaiban dunia. Ratusan tahun silam, suku Korowai telah memiliki teknik dan arsitektur yang tinggi dan ramah lingkungan.Foto-foto ini menunjukkan betapa hebatnya arsitektur kuno Suku Korowai yang hanya mengandalkan tali pengikat rotan dan akar untuk menghubungkan semua bagian rumah. Dari atap daun sagu, hingga kayu damar yang besar.Tepatnya tanggal 23 Oktober 2010 foto ini diambil di pemukiman suku Korowai, di dalam hutan belantara yang jaraknya sekitar dua jam berjalan kaki dari Desa Basman, tepian sungai Daerum Kabur.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
Makam Ulama Abal-abal di Lamongan Dibongkar, Namanya Terdengar Asing
PB XIV Purbaya Masih Komunikasi Baik dengan PB XIV Mangkubumi: Saya Adiknya