
Stop Ambil Pasir Pantai!
Duh, kelakuan turis yang satu ini jangan ditiru, mengambil pasir pantai dan kerang. Pasir pantai bukan oleh-oleh untuk dibawa pulang. Apalagi kerang-kerang alami yang ada. Habitat pantai bisa rusak!
ADVERTISEMENT
Duh, kelakuan turis yang satu ini jangan ditiru, mengambil pasir pantai dan kerang. Pasir pantai bukan oleh-oleh untuk dibawa pulang. Apalagi kerang-kerang alami yang ada. Habitat pantai bisa rusak!
Cangkang kerang kima seringkali diambil dan dijadikan oleh-oleh wisatawan yang main ke pantai. Supaya tak terjadi lagi, yuk kenal kima lebih dekat.
Tak hanya di Taman Nasional Komodo, pasir pantai di Pulau Sardinia, Italia juga banyak dibawa pulang turis. Kalau ketahuan bisa kena denda yang tidak sedikit.
Pengambilan pasir atau kerang untuk jadi suvenir, rupanya jadi tindak pelanggaran. Dilindungi pemerintah, ini peraturannya.
Tren wisatawan yang mengambil pasir dan kerang untuk suvenir sebenarnya sudah lama terjadi dan makin mengkhawatirkan. Begini kata peneliti.
Mari menjadi wisatawan yang baik. Wisatawan yang menjaga kelestarian alam dari hal-hal kecil, seperti tidak membawa pulang pasir pantai.
Mengambil pasir pantai untuk dibawa pulang tidak dianjurkan di Indonesia. Beda cerita memang kalau di Maldives, sebab di sana buat oleh-oleh.
Masih ada saja wisatawan yang membawa pulang pasir pantai untuk oleh-oleh, seperti di Taman Nasional Komodo. Ini tanggapan dari KemenLHK.
Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo, NTT makin populer sebagai destinasi wisata. Banyak wisatawan ke sana, tapi sebaiknya harus tetap bertanggung jawab.
Jangan anggap remeh ambil pasir di pantai. Buktinya, Pink Beach di Pulau Komodo tidak se-pink dulu lagi warnanya, bisa jadi gara-gara hal tersebut.
Tak sedikit wisatawan yang 'hobi' membawa pulang pasir saat liburan ke pantai. Menurut KemenLHK, tindakan ini dapat merusak ekosistem dan ada hukumannya!