Land Diving Vanuatu, Mungkin Ini Tradisi Terekstrem di Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Land Diving Vanuatu, Mungkin Ini Tradisi Terekstrem di Dunia

- detikTravel
Rabu, 02 Apr 2014 15:51 WIB
Nagol rutin diadakan di Vanuatu (CNN Travel)
Pentecost - Senang menantang adrenalin dengan dilempar dari ketinggian seperti bungee jumping? Rasanya Anda wajib mencoba land diving di Vanuatu. Di sini, peserta akan dilempar dari ketinggian dengan alas tanah. Bungee jumping tak ada apa-apanya!

Adalah Nagol, nama tradisi unik yang bisa turis lihat di Pulau Pentecost, Vanuatu. Dilihat dari cara kerjanya, Nagol mirip seperti bungee jumping. Hanya saja olahraga ini jauh lebih ekstrem.

Kalau di bungee jumping, biasanya tubuh orang akan dihempas dari ketinggian dengan laut sebagai dasarnya. Di Nagol, tubuh orang sama-sama dihempas dari ketinggian, hanya saja tak ada laut sebagai dasar, melainkan tanah. Terang saja Nagol disebut tradisi paling ekstrem.

Perbedaan lainnya, bungee jumping bisa dilakukan oleh siapa saja. Sedangkan Nagol hanya boleh dilakukan oleh pria untuk menunjukkan kedewasaan.

Dari CNN Travel, Rabu (2/4/2014), pria yang mengikuti Nagol diminta naik ke atas menara setinggi 30 meter. Jangan dikira menara ini terbuat dari semen atau tembok tinggi. Menara ini terbuat dari kayu yang dipilin dengan akar.

Setelah naik ke atas menara, kaki peserta akan diikat dengan akar. Panjang akar ini akan diukur sedemikian rupa agar tubuh peserta tak menyentuh tanah.

Baru kemudian, setelah kaki diikat kencang, peserta diminta lompat dari atas menara. Lompatannya mirip seperti bungee jumping yakni kepala di bawah dan kaki di atas.

Menantang memang. Namun sayang, tradisi ini seringkali menghasilkan korban, mulai dari patah leher, pinggul, hingga yang paling parah adalah kematian.

Meski ekstrem dan mengerikan, ternyata tradisi ini rutin diadakan setiap tahun. Biasanya, Nagol diadakan mulai April hingga Juni. Turis pun bisa melihatnya, tapi dengan syarat mendaftar pada agen perjalanan khusus.

Jumlah wisatawan yang bileh melihat pun dibatasi, yakni hanya 50 orang pada setiap acara. Pembatasan ini dimaksudkan untuk menghindari Nagol dari komersialisasi.

(ptr/ptr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads