Pelayan Seksi & Bersantap Makan Ala Ksatria Inggris

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Inggris

Pelayan Seksi & Bersantap Makan Ala Ksatria Inggris

- detikTravel
Senin, 14 Apr 2014 19:15 WIB
Pelayan seksi di Medieval Banquet (medievalbanquet.com)
London - Di layar kaca, sering kita menonton film drama kerajaan di Inggris dengan adegan makan para bangsawan. Kalau ingin merasakan suasana makan ala para ksatria berpedang, cobalah Medieval Banquet di London, Inggris.

London merupakan kota tua yang sudah jadi pusat keramaian sejak abad pertengahan. Pada zaman raja-raja masa lampau, banyak pelancong yang keluar masuk kota ini.

Yang dicari para pelancong zaman baheula tidak macam-macam, pastinya hotel dan tempat makan. Nah, ada tempat makan di tengah kota London yang punya tema abad pertengahan.

Sebelumnya, detikTravel sudah berkeliling Tower of London bersama rombongan nasabah BNI pemenang undian kartu kredit dan debit co-brand BNI-Chelsea dan mahasiswa pemenang Debat Aspirasi Untuk Negeri BNI.

Setelah puas berkeliling melihat-lihat menara paling terkenal di ibukota Inggris itu, rombongan pun menghilangkan rasa lapar di restoran unik Medieval Banquet. Restoran ini terletak di Ivory House, St Katherine Dock, London E1W 1BP.

Mulai dari interior hingga ke pelayannya semua penuh nuansa abad pertengahan. Restoran ini terletak di bawah tanah yang mirip ruang-ruang kastil masa itu dengan ornamen masa lalu.

Sebuah lorong utama membantang lebar, di sisinya ada lima lorong dan masing-masing ditempatkan meja kayu dan kursi panjang untuk perjamuan. Penerangan sedikit redup dari sebuah lampu di atas obor yang dibuat sedemikian rupa menyerupai obor.

Pelayannya adalah para wanita yang mengenakan pakaian Abad Pertengahan. Pakaian ini cukup seksi karena mereka menggunakan korset di bawah dadanya yang membusung.

Mereka akan memanggil tamu dengan sebutan 'My Lord' dan 'My Lady'. Tamu juga tidak perlu segan untuk menyuruh-nyuruh mereka karena mereka sangat serius berperan sebagai pelayan yang kerjanya hanya melayani para Lord dan Lady seperti di Abad Pertengahan.

Menu yang ditawarkan sangat bervariasi karena tergantung musim. Namun, secara umum menunya adalah sop sayuran dan roti sebagai pembuka. Setelah itu makanan utama terdiri dari daging sapi panggang, ayam panggang, kentang, dan sayuran.

Terakhir ditutup dengan makanan penutup yang manis-manis, seperti butterscotch bread pudding. Selain air putih, tamu juga bisa meminta minuman keras seperti anggur atau bir.

Menu dari pembuka hingga penutupan diantarkan secara bergiliran. Tak perlu sopan santun di restoran ini. Anda bebas berteriak-teriak seperti para ksatria lapar yang sudah tidak sabar segera makan.

Panggil saja para pelayan dengan teriakan, "Wench!". Artinya pelayan. Mereka akan siap melayani Anda dengan sigap.

"Soup! Here you go My Lord," kata salah satu pelayan mengantarkan beberapa mangkuk sup sekaligus ke meja besar di hadapan detikTravel.

Salah satu teman dari Indonesia menjawab, "Thank you, My Lady." Tapi si pelayan menolak disebut Lady. "I'm your wench, not a lady," ujar si pelayan sambil tersenyum.

Acara makan juga kadang diselingi pertunjukan hiburan kuno, seperti pemain akrobat atau balet. Namun sayangnya saat kami bersantap tidak ada jadwal pertunjukan.

Biaya bersantap di sini tidak bisa dibilang murah. Satu orang dewasa harus merogoh kocek hingga 50 Poundsterling atau sekitar Rp 1 juta, sedangkan anak-anak hanya 30 Poundsterling (Rp 600.000).

(ptr/fay)

Hide Ads