Berada di dekat pelabuhan, kawasan kota tua George Town meninggalkan bangunan sejarah nan eksotik. Di sini, terdapat percampuran antara Melayu, China, dan Eropa dengan umur yang hampir 500 tahun. Jangan heran jika ada bangunan bergaya China yang bersandingan dengan bangunan bergaya Eropa di sini.
Pertama kali didatangi sekitar tahun 1769 oleh seorang kapten dari Inggris. Kemudian kota ini berkembang menjadi persinggahan banyak kapal dari banyak kawasan. Nama kota ini diambil dari nama Raja Inggris George III.
Tidak cuma bisa dilihat, namun juga bisa dijelajahi. Karena, bangunan di kawasan kota tua George Town hidup dan memegang peran besar dalam pariwisata. Banyak bangunan tua di sini dirawat dan dijadikan tempat penginapan, toko dan kafe.
detikTravel pernah menjelajahi kawasan ini beberapa waktu lalu. Untuk menambah daya tarik, di kawasan pusat kota tua, ditambahkan street art. Bahkan, ada wisata street art di sana. Bangunan yang ada di sana boleh dicat dan digambar oleh seniman dan kini menjadi objek wisata nan menarik.
Ada peta informatif khusus untuk street art di sekitar George Town. Lengkap dengan titik street art dan informasi seni tersebut.
Dua cara paling asyik berkeliling kota tua ini adalah dengan naik sepeda atau berjalan kaki. Tidak terlalu besar, kota tua ini bisa dijelajahi dengan berjalan kaki sekitar 2 jam atau lebih.
Takkan terasa lelah karena banyak sekali tempat menarik untuk dikagumi atau menjadi tempat berfoto. Nah, jika dengan naik sepeda, tentu lebih cepat.
(ptr/ptr)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit