Padahal, rasa was-was sempat menyelimuti traveler muslim yang hendak ke Paris, Prancis. Karena seperti diketahui, beberapa bulan ke belakang terjadi penyerangan teroris yang mengatasnamakan Islam. Seperti contohnya, penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo gara-gara menerbitkan kartun Nabi Muhammad.
"Kaum muslim di Paris tidak terlalu banyak, hanya mencapai 20 persen dari total penduduk di Paris," ujar Mustawa salah satu warga Paris kepada saya baru-baru ini ketika traveling ke sana beberapa pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka pun kerap saling bersapa ketika bertemu sesama Muslim atau umat agama lainnya. Keharmonisan antar umat beragam sunggu berasa. Apalagi, di kawasan Paris bagian utara.
Saya membuktikannya sendiri kala memasuki salah satu mal di kawasan Quai Andre Citroen. Ketika itu, seorang petugas keamanan setempat meminta saya untuk memeriksanya. Di luar dugaan, dia mengucapkan salam yang biasa saya ucapkan sesama Muslim.
"Anda berasal dari mana? Oh, Indonesia. Muslim? Assalamualaikum, selamat datang di Paris," katanya
Sontak, rasa aman untuk menjelajahi jalanan Paris pun kian terasa. Saya buang jauh-jauh rasa was-was dan menikmati tiap waktunya di kota ini.
Tapi harus diingat, Kota Paris memang rawan dengan pencopetan. Untuk itu, jaga selalu barang bawaan.
Assalamualaikum, Paris!
(sst/sst)












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
Wisatawan ke Bali Terbukti Menurun, Ini Angka-angkanya