Bukan Soft Drink, Ini Kencing Unta Arab Saudi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Arab Saudi

Bukan Soft Drink, Ini Kencing Unta Arab Saudi

Nurvita Indarini - detikTravel
Rabu, 15 Jul 2015 19:11 WIB
Bukan Soft Drink, Ini Kencing Unta Arab Saudi
Inilah kencing unta (Nurvita/detikTravel)
Makkah - Jika berkunjung ke peternakan unta di Arab Saudi dan melihat botol soft drink dengan air berwarna kuning, itu bukan minuman ringan lho. Bisa jadi itu kencing unta. Serius, kencing unta dijadikan minuman di Arab Saudi.

Di peternakan unta di Hudaibiyah, Makkah, Arab Saudi, kencing-kencing unta memang diletakkan di botol-botol bekas minuman. Seperti saat detikTravel ke peternakan unta di Makkah awal Juni lalu, kencing tersebut dijual kepada pada pengunjung. Harga kencing unta dalam botol ukuran 330-350 ml adalah SAR 20 atau sekitar Rp 71 ribu.

Harga kencing unta itu jauh lebih mahal ketimbang harga susu unta segar yang juga dijual di peternakan unta. Susu dalam botol ukuran 330-350 ml harganya USR 5 atau sekitar Rp 18.000. Kencing unta lebih mahal karena unta jarang kencing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika diperhatikan air kencing unta seperti sirup pekat. Biasanya ada sedikit busanya. Namanya juga air kencing, pastilah tidak seenak minum soft drink. Namun kencing unta dipercaya bisa mengatasi beberapa macam penyakit seperti hepatitis, diabetes dan penyakit kulit.

Namun seiring merebaknya Middle East Respiratory Syndrome (MERS), World Health Organisation menyarankan agar menjaga kebersihan makanan dan minuman. "Perlu menghindari minum susu mentah unta atau kencing unta, atau makan daging yang belum dimasak dengan benar," begitu saran WHO dalam situsnya.

Pasien diabetes, gagal ginjal, penyakit paru-paru kronis, dan orang dengan kekebalan tubuh yang sedang lemah dianggap berisiko tinggi terhadap infeksi Mers-COV. Karena itu disarankan untuk menghindari kontak dekat dengan hewan, terutama unta yang dituding sebagai kunci penyebaran MERS.

Agar tidak mudah terkena MERS, maka harus dibiasakan mencuci tangan secara teratur sebelum dan setelah menyentuh hewan. Perlu juga menghindari kontak dengan hewan yang sakit.

Namun terkait MERS ini, penjaga peternakan unta di daerah Hudaibiyah, Makkah, Arab Saudi, mengatakan bohong jika unta menjadi biang penyebaran MERS. Buktinya sudah sekian lama dia bekerja di peternakan unta, sejauh ini masih sehat-sehat saja.

"Bohong isu MERS (berasal dari unta). Bohong," ujar pria bernama Said Ali itu kepada jemaah umrah yang berkunjung.

(aff/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads