Space Needle, 'Piring Terbang' Ikon Kota Seattle

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari AS

Space Needle, 'Piring Terbang' Ikon Kota Seattle

Rachmatunisa - detikTravel
Selasa, 18 Agu 2015 11:30 WIB
Space Needle, ikon Kota Seattle (Nisa/detikTravel)
Seattle - "You haven't been to Seattle unless you visit Space Needle. Go up for great views across Seattle," kata beberapa orang lokal yang detikTravel tanya, tempat apa yang wajib dikunjungi di Seattle, Washington, Amerika Serikat.

Atas saran itu, Space Needle pun masuk dalam daftar jalan-jalan detikTravel saat berkunjung ke Seattle. Lagipula, bangunan berbentuk mirip piring terbang ini juga sangat mudah dijangkau karena berada di pusat kota.

Untuk mencapai ke sana pun banyak pilihan transportasinya. Bisa menggunakan metro bus, monorail atau taksi yang menuju Broad Street atau Seattle Center.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak heran jika Space Needle disebut-sebut dalam daftar wajib dikunjungi. Bangunan setinggi 168 meter ini memang menjadi ikon kota Seattle.

Sebagai simbol utama dari Pacific Northwest, Space Needle juga sering ditampilkan dalam berbagai film dan acara TV, termasuk yang terkenal seperti Sleepless in Seattle (1993), Men In Black (1997) dan Austin Powers: The Spy Who Shagged Me (1999).

Nah, tiket sudah di tangan. Pengalaman naik ke bangunan bergaya futuristik pun dimulai. Oh ya, untuk tiket masuk ini, kita bisa membelinya langsung di loket saat datang atau sebelumnya melalui online.

Membeli tiket online melalui situs spaceneedle.com ternyata lebih menguntungkan. Selain tak perlu antre, harganya lebih murah. Untuk tiket kunjungan reguler misalnya, harga online adalah USD 18 (Rp 248.000). Sementara jika beli di loket langsung harganya USD 22 (Rp 303.000). Lumayan kan, menghemat beberapa dolar.

Setelah melewati pemeriksaan tiket, akan ada seorang pemandu yang membagi kita dalam kelompok-kelompok kecil dan menuntun melewati lorong-lorong.

Sambil menunggu giliran naik lift, di salah satu pemberhentian kita akan dapat kesempatan difoto dengan latar belakang Space Needle. Foto ini nanti menjadi suvenir yang bisa kita ambil saat pulang dengan menebusnya sebesar USD 5 (Rp 68.000).

Setelah difoto, saatnya masuk lift. Kapasitas lift kurang lebih adalah 15 orang. Seorang pria muda mengenakan seragam rapi menyambut pengunjung di dalam lift.

Dia menjelaskan sedikit mengenai Space Needle. Sambil mendengarkan penjelasannya, pengunjung sudah mulai disuguhi pemandangan cantik di luar sana dari balik kaca lift yang transparan.

Bagi yang takut ketinggian, perjalanan naik ini mungkin akan sedikit membuat lutut lemas. Jangan khawatir, tidak lama kok. Hanya perlu waktu kurang dari satu menit untuk menuju bangunan piring terbang tersebut.

Sampai di atas, wow! Seluruh kota Seattle terlihat indah dari sini. Dilihat saat siang maupun malam, sama cantiknya. Lebih puas lagi kalau kita ke luar dari ruang kaca.

Di deck Space Needle, mulai dari pelabuhan Seattle, Eliott Bay, gunung Rainier yang tertutup salju, bianglala Seattle, sampai keramaian kotanya bisa terlihat lebih jelas.

Dari semua bagian di deck Space Needle, sebagian besar turis memfavoritkan tempat yang mengarah ke pemandangan gunung Rainier. Makanya, lebih banyak orang berfoto di sisi ini.

Kalau ingin hasil selfie maksimal dan tidak repot, kita bisa memanfaatkan kamera khusus yang dipasang di atap deck Space Needle. Caranya, tempelkan tiket yang ada bagian barcode-nya ke mesin.

Kamera akan menyala dan memberi aba-aba hitungan untuk berfoto. Foto ini nanti bisa dicetak atau dikirim dalam bentuk file. Tapi seperti yang sudah dibilang tadi, sisi ini adalah bagian favorit para pengunjung. Jadi harus sabar antre foto bergantian.

Sekilas mengenai sejarah tempat ini, Space Needle resmi beroperasi sejak 1962, yakni ketika akan dilaksanakan World Fair dan dirancang oleh arsitek bernama John Graham yang merupakan perintis pembangunan berbagai shopping mall di dunia.

Saat selesai dibangun, Space Needle menjadi bangunan tertinggi di sebelah barat Sungai Mississippi. Namun kini, ketinggiannya disaingi gedung-gedung pencakar langit di sekitarnya.

Tak perlu khawatir soal keamanannya. Menara ini diklaim mampu bertahan menghadapi angin kencang hingga 320 km/jam dan gempa bumi hingga 9,5 skala richter. Di atasnya terdapat pula 25 penangkal listrik untuk menghindari sambaran petir.

Hal menarik lain dari menara Space Needle, terdapat restoran bernama Sky City. Restoran ini tentu saja mengandalkan pemandangan kota Space Needle sebagai jualannya.

Sky City bisa berputar setiap 47 menit sekali. Jadi, sambil makan, pengunjung Sky City disuguhi pemandangan kota Seattle 360 derajat. Tak cuma lidah yang dimanjakan tetapi juga panca indera, telinga dan mata.

Makan di restoran ini lumayan mahal. Harga makanan dan minuman berkisar mulai dari USD 16-89 (Rp 220 ribu-1,2 juta). Selain itu, kita juga harus melakukan reservasi terlebih dahulu.

Catatan penting. Kalau Anda berkunjung ke Space Needle, jangan lupa tinggalkan jejak di buku tamu digital. Terdapat dinding yang sebenarnya adalah layar sentuh raksasa di salah satu sudut Space Needle.

Di sini, masukkan nama dan kode pos asal daerah kita. Nantinya, sistem akan memasukkan data tersebut, melacak dari mana kita berasal. Jika sudah, tak lama kemudian kita akan muncul bersama jutaan orang yang juga pernah mengunjungi Space Needle, lengkap dengan seberapa jauh jarak yang kita tempuh dari negara asal untuk sampai ke sana.

(sst/sst)

Hide Ads