Blusukan ke Pabrik Pesawat Boeing di Seattle

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari AS

Blusukan ke Pabrik Pesawat Boeing di Seattle

Mega Putra Ratya - detikTravel
Minggu, 25 Okt 2015 16:20 WIB
Blusukan ke Pabrik Pesawat Boeing di Seattle
Pabrik Boeing di Seattle, AS (Mega/detikTravel)
Seattle - Traveler pasti sudah biasa naik pesawat buatan Boeing yang dimiliki berbagai maskapai. Tapi kalau melihat pabrik pesawat Boeing di Seattle, AS, tentu itu kesempatan langka dan istimewa.

Dulu tidak ada yang menyangka, sebuah besi besar mirip burung dengan berat berton-ton bisa terbang di angkasa. Ya, apalagi namanya kalau bukan pesawat terbang.

Tapi saat ini, dunia seolah tanpa batas. Kita bisa berpergian ke manapun melalui udara tanpa hambatan dengan pesawat terbang. Mungkin tidak pernah terpikirkan, bagaimana ya cara membuat pesawat?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa pekan lalu, detikTravel bersama sejumlah jurnalis se-asia berkesempatan untuk mengunjungi pabrik pembuatan pesawat, Boeing. Tepatnya di Boeing Everett Factory, Everett, Seattle, Washington.

Pabrik Boeing ini merupakan kawasan terbesar di dunia dengan volume 13.385.378 m3 dan mencakup 399.480 m2. Rombongan ini didukung oleh Cathay Pacific yang baru saja melakukan serah terima pesawat Boeing 777-300ER. Pertama kami mengunjung Dreamliner Gallery.


(Mega/detikTravel)

Tempat ini seperti galeri, dimana para pemesan bisa melihat desain sebuah pesawat, terutama interior. Tempatnya nyaman. Traveler bisa melihat interior pesawat dari berbagai tipe. Mulai dari kursi, dapur, kabin hingga toilet.

Selanjutnya mengunjungi pabrik. Nah, di sini lebih ke teknis perakitan pesawat, khususnya eksterior atau body dan mesin. Di tempat ini pesawat dirakit mulai dari nol hingga jadi.

Sebelum masuk, traveler diwajibkan menggunakan kacamata pelindung. Selain itu saya juga wajib menggunakan rompi berwarna oranye bertuliskan media. Pemeriksaan di sini cukup ketat.


(Mega/detikTravel)

Pengunjung diharuskan menggunakan id card yang sudah diberikan sebelumnya dan diperiksa barang bawaanya. Bahkan seekor anjing pelacak naik ke bus rombongan kami untuk mengecek sesuatu yang membahayakan.

Sebenarnya Boeing membuat program Boeing Tour. Dimana wisatawan umum bisa masuk dengan membayar karcis. Di dalam, kami juga bertemu sejumlah rombongan pengunjung.

Pimpinan rombongan kami, Mike, menjelaskan, bahwa pabrik ini beroperasi selama 24 jam penuh. Di setiap sisi terlihat sejumlah pesawat yang hampir jadi.

Para pekerja terlihat mengambil bagiannya masing-masing seperti di ekor, sayap hingga mesin pesawat. Alat-alat berat seperti forklift, crane, dan alat seperti robot-robot menjadi pemandangan di pabrik ini.


(Mega/detikTravel)

Di pabrik ini, ada sejumlah kedai kopi untuk para pekerja beristirahat dan mengisi perutnya. Tidak ada seragam khusus, bahkan lebih terlihat santai dengan mengenakan celana jeans dan kaos. Pekerja dari berbagai ras ada di sini. Berkulit hitam, putih hingga yang bermata sipit juga ada.

Berbagai jenis pesawat seperti 767, 777, 747-8, dan 787 dibuat dipabrik ini. Biasanya untuk jenis 777 memerlukan waktu sekitar 3 bulan untuk menyelesaikannya.

Regional Director Product Marketing Comercial Boeing, Chris Tasche menjelaskan saat ini sudah 1.881 pesawat Boeing 777 dipesan oleh maskapai penerbangan di seluruh dunia. Muulai dari Asia, Timur Tengah hingga Amerika Utara dan Amerika Latin.


(Mega/detikTravel)

Terakhir, kami berkunjung ke Museum Boeing. Museum ini tidak seperti museum pada umumnya yang menampilkan koleksi benda tua dan sebagainya. Ini adalah museum modern. Museum ini disebut Future Of Flight.β€Ž Di sini digambarkan teknologi masa depan dari sebuah pesawat, dari interior hingga mesinnya.

Diβ€Ž sini juga terdapat toko suvenir Boeing. Traveler bisa belanja suvenir mulai dari kaos, topi, gantungan kunci dan sebagainya. Luar biasa ya!


(Mega/detikTravel)

(rdy/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads