Tersembunyi di bawah tanah sebuah rumah biasa di Kota Vidracco, Italia terdapat katedral megah yang bernama Damanhur. Dilansir detikTravel dari situs Damanhur, Senin (14/12/2015) pembangunanya dilakukan secara sembunyi dan memakan waktu 15 tahun.
Sejarahnya, pembangunan katedral bawah tanah tersebut digagas oleh seorang Italia yang bernama Oberto Airaudi (28) pada tahun 1978. Uniknya katedral itu dibuat bukan untuk menyambah agama apapun, melainkan untuk kemanusiaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana dalam Hall of Water (Damanhur)
Perlahan, jumlah sukarelawan yang tertarik dengan visi dan ide Oberto semakin bertambah banyak. Pembangunan katedral pun dilakukan selama empat jam dalam sehari. Tidak jarang mereka menyamarkan bunyi pembangunan dengan suara gaduh seperti dalam suatu pesta.
Namun pada tahun 1992, perlahan pembangunan katedral tersebut mulai diketahui oleh pihak kepolisian Italia. Ketika polisi dan pengamat melihatnya, mereka malah terkagum-kagum akan keindahan katedral tersebut.
Di dalamnya pun terdapat tujuh aula dengan tema berbeda. Antara lain Hall of Mirrors, Hall of Water, Hall of Earth, Hall of Metals, Hall of Spheres, The Labyrinth dan The Blue Temple. Setiap ruangannya pun dihubungkan oleh sebuah koridor sepanjang ratusan meter.
Hall of Metal yang berwarna perak seperti besi (Damanhur)
Menariknya, Katedral Damanhur seakan menjadi sebuah tempat kreatif baru yang memadukan seni dan spiritualitas. Tidak sedikit pekerja seni atau traveler yang datang ke Damanhur untuk berwisata atau mencari makna hidup yang berlandaskan seni, alam dan kemanusiaan.
Siapa pun dengan latar belakang agama berbeda diperbolehkan untuk masuk ke Katedral Damanhur. Kini komunitasnya juga telah memiliki ribuan orang. Tapi di satu sisi, tidak sedikit juga yang menyebut komunitas Damanhur sebagai sebuah sekte.
Terlepas dari kontroversi, katedral yang disebut sebagai keajaiban dunia ke-8 tersebut memang begitu indah dan memesona!
Lorong warna-warni yang berbentuk seperti labirin (Damanhur)
(shf/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan