Musee de la Contrefacon atau Museum Pemalsuan beralamat di 16 rue de la Faisanderie, Paris, Prancis. Bukan lukisan karya seniman tersohor yang akan dilihat di sini, melainkan tiruan dari barang branded baik benda fashion ataupun kebutuhan sehari-hari.
Ditengok detikTravel dari situs resminya, Jumat (8/1/2016) Musee de la Contrefacon digagas oleh Union of Manufacturers yang dikepalai oleh Gaston Louis Vuitton tahun 1951. Awalnya museum ini bersifat tertutup, tapi pada tahun 1972 mulai terbuka untuk kunjungan wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(l0ute_25/Instagram)
Misalnya, sebuah tas Louis Vuitton dan Coco Chanel akan ditaruh bersebelahan dengan tas tiruannya di dalam lemari kaca. Barang tiruan yang dipajang benar-benar mirip aslinya, sulit untuk dibedakan jika tidak jeli.
Untuk barang branded asli yang dipajang di museum, diperoleh langsung dari perusahaan pembuatnya. Sedangkan koleksi barang imitasi yang sebenarnya ilegal itu tidak sembarangan diperoleh.
Barang-barang itu dikumpulkan secara resmi dari petugas Bea Cukai dan kepolisian. Perusahaan fashion yang barangnya sering dipalsukan juga memberikan contoh benda tiruan yang telah disita untuk dipajang di sini.
(UNIFAB/Twitter)
Selama berada di museum, pengunjung pun bisa lebih mengetahui seperti apa perbedaan produk branded yang asli dan yang palsu, di mana barang tiruan ini banyak beredar di masyarakat. Tak hanya produk fashion, makanan dan obat-obatan pun ada!
Buat traveler yang penasaran, sempatkan datang ke Musee de la Contrefacon saat liburan di Paris. Museum ini bisa dikunjungi setiap hari Selasa hingga Minggu, pukul 14.00-17.30 waktu setempat. Harga tiket masuk adalah 6 Euro (Rp 90 ribu) per orang.
(rdy/rdy)












































Komentar Terbanyak
Koster: Wisatawan Domestik ke Bali Turun gegara Penerbangan Sedikit
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Koster Akui Jumlah Wisatawan Domestik ke Bali Turun di Libur Nataru