Dikumpulkan dari berbagai sumber oleh detikTravel, Kamis (2/6/2016) Desa Karen berlokasi di perbukitan di Chiang Rai. Jaraknya dari pusat Kota Bangkok, sekitar 1 jam 15 menit naik penerbangan domestik setempat. Jika dilihat dari peta, Chiang Rai ada di Bangkok bagian utara dekat dengan perbatasan Laos.
Di Desa Karen inilah, hidup suku Karen yang punya tradisi unik. Para wanita di sana, baik yang sudah tua atau yang masih gadis menggenakan kalung besi berwarna emas di lehernya. Satu wanita, bisa sampai 20-30 kalung!
Itulah yang membuat leher mereka panjang. Pasti pertanyaan yang terlintas di benak Anda, mengapa mereka melakukan hal semacam itu yang mungkin terlihat menyakitkan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semenjak masih anak-anak, kalung besi berwarna emas satu per satu dan pelan-pelan dimasukan ke leher. Semakin tambah dewasa, semakin banyak pula kalungnya. Mereka pun menggenakannya setiap hari tanpa dilepas, baik saat sedang makan atau mandi.
Melepas kalungnya justru menjadi petaka. Beberapa dari mereka pernah mencoba membersihkan kalung tersebut, dengan melepasnya satu per satu. Namun hal itu berujung pada leher jenjang yang tidak lagi kuat menopang kepala mereka. Kalung besi tersebut kemudian berperan sebagai penyangga.
Pekerjaan mereka sehari-hari adalah menenun, seperti kain-kain tenun di Indonesia. Suku Karen pun menggantungkan hidupnya pada pariwisata, yang artinya turis bisa datang untuk melihat para wanita berleher panjang itu.
Di lain sisi, sehari-hari para wanita suku Karen menghabiskan waktu dengan menenun sampai mengukir kayu. Turis yang datang pun bisa melihat kehidupan mereka dari dekat.
Suku Karen pun menjadi salah satu suku yang unik di dunia. Selamat bertemu wanita berleher panjang di sana dengan senyum yang merekah dan ramah kepada para pengunjung.
(aff/fay)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit