Selain Blue Mosque di Istanbul, traveler juga bisa mengunjungi masjid bernuansa biru di Kota Mazar-i-Sharif yang berada di Afghanistan. Selain tidak kalah mempesona, masjid yang disebut dengan Blue Mosque Mazar-i-Sharif tersebut juga memiliki suatu legenda.
Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Selasa (7/6/2016), konon masjid tersebut dibangun di atas tulang belulang khalifah keempat Ali bin Abi Talib yang tak lain merupakan sepupu Nabi Muhammad SAW seperti diberitakan situs Sacred Sites.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Blue Mosque Mazar-i-Sharif (@Michael Noel/Youtube)
Lantas ia pun menceritakan mimpinya pada raja dari Kerajaan Seljuq, Ahmad Sanjar dan dibangunlah sebuah tempat keramat di sisi barat laut Afghanistan. Tidak hanya itu, Raja Ahmad juga membuat kota di sekeliling situs tersebut yang kini bernama Mazar-i-Sharif.
Setelah kota dibangun, ribuan masyarakat Muslim pun bermigrasi dan tinggal di Mazar-i-Sharif. Sayangnya kota beserta masjid di Mazar-i-Sharif sempat hancur saat diserbu oleh pasukan Genghis Khan.
Namun pada tahun 1481, Sultan Husayn Mizra membangun kembali tempat keramat tersebut dalam bentuk masjid yang bergaya lebih megah. Masjid dengan warna biru itulah yang berdiri hingga kini.
Tak sedikit peziarah yang datang (State.gov)
Terlepas dari kebenaran legenda tersebut, tak sedikit masyarakat Muslim yang percaya kalau jenazah dan tulang belulang Ali bin Abi Talib disemayamkan di Najaf, Irak.
Masjid itu pun semakin diperindah oleh ratusan burung merpati yang terbang silih berganti. Pedagang pun tampak ramai berkerumun di bazaar sekitar masjid.
Oleh sebab itu, tidak sedikit traveler Muslim yang singgah ke Blue Mosque Mazar-i-Sharif di Afghanistan untuk berziarah. Di bulan Ramadan, masjid itu pun semakin ramai oleh wisatawan dan peziarah.
(rdy/fay)












































Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi