Pesona Maroko, Wajah Negeri Muslim di Benua Afrika

Marrakesh - Berwisata ke Maroko, traveler bisa merasakan nuansa Islam di setiap penjuru kotanya. Maroko adalah wajah negeri muslim yang bisa dikunjungi di Benua Afrika.

Islam ternyata membawa pengaruh positif hingga tersebar ke Benua Afrika. Bukti nyatanya bisa traveler lihat di Maroko, negeri muslim dengan segudang pesona wisata di setiap kotanya. Ada banyak kota yang bisa traveler kunjungi di Maroko.

Dari Marrakesh hingga ke Fes, semuanya punya keunggulan masing-masing. Dihimpun detikTravel, Kamis (30/6/2016), inilah beberapa rekomendasi destinasi wisata muslim bila melancong ke Maroko.

1. Marrakesh

Kota pertama yang bisa traveler singgahi untuk melihat kejayaan Islam di Afrika adalah Marrakesh. Di kota inilah, traveler bisa merasakan nuansa Timur Tengah yang begitu hidup. Khas dengan aromanya, percakapan warga lokal dengan bahasa Arabnya, serta tak ketinggalan obrolan-obrolan tentang kehidupan di warung kopinya.

Ya, Marrakesh dikenal sebagai kota 1.000 kedai kopi. Selain itu, Marrakesh terkenal akan kawasan kota tuanya. Traveler bisa menyambangi Djemaa El Fnaa yang jadi ikon Marrakesh, kawasan ini hidup selama 24 jam sehari. Ada pula Palais de la Bahia, Istana abad ke-19 yang menjadi hadiah untuk Ratu Bahia.

Jangan lupa kunjungi juga Masjid Koutoubia, landmark Kota Marrakesh yang tak kalah termasyhur. Masjid ini dahulunya merupakan pusat belajar kitab Al Quran. Lokasinya yang strategis, tak jauh dari Djemaa El Fnaa membuat kawasan yang juga dikenal sebagai Jami Al Kutubiyah sering menjadi meeting poin bagi para wisatawan.

2. Casablanca

Kota berikutnya yang kental dengan nuansa Islamnya adalah Casablanca. Traveler bisa mengintip kemegahan arsitektur Islam di KOta Casablanca dengan mengunjungi Masjid Hasan II. Inilah masjid yang konon memiliki menara tertinggi di dunia.

Masjid Hasan II didesain oleh seorang arsitek bernama Michel Pinseau, dibangun pada tahun 1986 oleh Bouygues dan selesai pada tahun 1993. Menara Masjid Hassan II, sebagaimana masjid-masjid di Casablanca ataupun Maroko pada umumnya berbentuk balok tinggi, khas bangsa Moor. Warnanya juga sangat indah, perpaduan warna biru dan peach.

Mendekati masjid ini, terlihat lebih jelas indahnya eksterior Masjid Hassan II. Ukiran-ukiran di dinding bagian luar meski tidak memiliki warna yang sangat beragam, nampak cukup detail dan elegan. Pintu-pintu masuknya juga sangat besar, seperti pintu gerbang istana.

3. Rabat

Sebagai ibukota Maroko, Rabat tentunya merupakan pusat segala sendi kehidupan di Negeri Maghribi tersebut. Terletak di di pinggir pantai Samudera Atlantik dan dialiri Sungai Bouregreg yang tidak pernah kering sepanjang tahun, Rabat menawarkan pesona negeri muslim yang menawan.

Di Kota Rabat, yang penamaannya berasal dari bahasa arab yaitu 'Ribatul Fath', berarti kemenangan yang semakin kuat karena Rabat merupakan kota benteng yang sulit ditembus musuh, banyak destinasi yang bisa dieksplorasi. Mulai dari Kasbah des Oudayas, alias benteng untuk mengawasi ancaman serangan laut dari Spanyol. Selain itu, Kasbah juga berfungsi sebagai penyimpan barang bersejarah yang sangat bernilai.

Benteng ini dibangun oleh Raja Moulay Ismail dari Dinasti Alaoui (1672-1694) dan didirikan di tempat strategis menghadap ke Laut Atlantik. Ada pula Tour Hassan, masjid yang dibangun oleh Raja Yaqoub Al Mansour pada abad ke-12. Hingga jalan-jalan unik yang diberi nama Indonesia, yaitu Jalan Soekarno, Jalan Bandung hingga Jaan Indonesia, pasti unik rasanya menyusuri jalan dengan nama familiar ini.

4. Fez

Terakhir, ada Kota Fez yang tak kalah menarik untuk dikunjungi dari kota-kota lainnya di Maroko. Kota yang ditemukan oleh Idris I pada tahun 789 ini, pernah menjadi ibukota Maroko hingga tahun 1925. Sejumlah julukan pun melekat untuk kota ini, seperti 'Mecca of the West' hingga 'Athens of Africa.'

Fez juga masuk sebagai Situs Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO. Fez dikenal sebagai kota dengan seribu menara masjid, nafas Islam begitu kental di kota ini. (wsw/fay)