Central Market Kuala Lumpur merupakan kawasan pasar bersejarah yang sudah ada sejak tahun 1988. Berlokasi di Jalan Tun Tan Cheng Lock (Foch Avenue), setiap harinya pasar ini selalu dipenuhi oleh turis yang berwisata belanja murah aneka oleh-oleh khas dari Malaysia.
Namun tak hanya wisata belanja, traveler bisa berwisata rasa dengan cara mengunjungi berbagai kedai makanan enak di sana. Salah satu yang detikTravel kunjungi adalah Gyuniku Signature. Letaknya ada di lantai dasar Central Market, dan mudah untuk dicari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari luar, desain Gyuniku ini sangat vintage (Wahyu/detikTravel)
Interior tempat makan ini sengaja dibuat dengan tema industrialis. Salah satu dindingnya pun dibuat seperti bata ekspos yang belum jadi. Belum lagi penataan barang-barang yang berkesan vintage. Sungguh keren dan suasananya sangat nyaman.
Tak lama setelah memesan, Auntie Doris yang mengelola tempat ini dengan dibantu pelayan pun keluar dengan tangan menuh mangkok makanan. Hidangan yang pertama keluar adalah popia. Rasanya mirip-mirip dengan lumpia yang sering kita makan di Indonesia.
Kemudian berturut-turut makanan utamanya datang, sup daging dengan sayuran dan bakso, kemudian sup daging masak blackpepper, dan masih ada beberapa yang lainnya. Serta tak lupa pula hidangan penutupnya yaitu mochi dan es kacang merah.
Interior Gyuniku yang bergaya industrialis dan vintage (Wahyu/detikTravel)
Menurut detikTravel, yang menjadi juaranya tentu sup daging yang berisi aneka sayuran dan bakso. Rasanya sungguh segar dan kaldunya sungguh juara. Tipis, namun rasa daging sapinya begitu terasa. Benar-benar nikmat!
Tak terasa, kaldu di dalam mangkok sup pun mulai habis masuk suap demi suap ke dalam mulut. Seperti sudah paham dengan cekatan, Auntie Doris pun langsung menuangkan kaldu tambahan ke dalam mangkok besar kami.
"Kalau kaldunya habis,jangan malu-malu untuk minta lagi ya!" kata Auntie Doris dengan ramah dan senyum lebarnya.
Setelah berbagai hidangan tandas, hidangan pencuci mulut pun keluar berupa mochi, es kacang merah, serta Tee Yaa Kuih. Mochi yang disajikan berbeda dengan di Indonesia, bentuknya berupa bulatan-bulatan kecil dengan taburan kacang tanah. Sementara Tee Yaa Kuih bertekstur seperti kue talam dengan siraman gula merah.
Traveler yang penasaran bisa langsung menuju ke Central Market Kuala Lumpur, selain enak ternyata makan di sini terhitung murah. Rata-rata harga makanannya sekitar 12-16 Ringgit Malaysia (Rp 38 ribu-51 ribu) saja. Gyuniku buka dari jam 10.00 pagi hingga 22.00 petang waktu setempat.
Mochi ala Malaysia di Gyuniku (Wahyu/detikTravel)
(wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum