Italia Punya Wisata Mafia, Ceko Punya Wisata Koruptor

Praha - Wisata bertema mafia dan koruptor, dianggap kontroversial di Italia dan Republik Ceko. Satu sisi membuka luka lama, lain sisi dianggap sebagai edukasi.

Tiap negara punya tur wisata yang unik dan justru dinilai kontroversial. Artinya adalah, menimbulkan perdebatan dan menjadi pro dan kontra. Dua negara di Eropa, Italia dan Republik Ceko memiliki wisata mafia dan wisata koruptor yang belum pernah ada di negara lain.

Dalam catatan detikTravel, wisata mafia di Italia dijual oleh dua tur operator yakni Sicily-Tour yang berbasis di Ortigia, Italia dan Overseas Adventure Travel, yang berbasis di Boston. Sicily Tour menawarkan paket wisata untuk melihat lebih dekat kota-kota dimana aktivitas para mafia berpusat, seperti di Palermo, Corleone, dan Siracusa.

Sicily Tour juga menceritakan kisah-kisah legendaris mafia, kiprahnya dan dari mana mereka berasal. Lain halnya dengan Overseas Adventure Travel, menawarkan paket wisata selama 14 hari menjelajahi Sisilia, termasuk sesi makan malam dan berbincang dengan Angelo Provenzino, anak bos mafia Sisilia bernama Bernardo Provenzino yang buron selama 43 tahun, sebelum tertangkap polisi Italia di tahun 2006.

Masing-masing harga paket turnya yakni 240 Euro (Rp 3,6 Juta) per hari dan US$ 214 (Rp 2,8 Juta). Tur ini pun laris manis dipesan turis yang penasaran dengan dunia mafia Italia.

Beralih ke Ceko, Corrupt Tour adalah tur antikorupsi yang pertama di dunia. Dilihat dari situs resminya, Kamis (8/9/2016) turnya membawa turis menelusuri jejak kasus-kasus korupsi yang terjadi di Praha. Anda akan berkeliling ke gedung-gedung yang sempat heboh karena pembangunannya berkaitan dengan kasus korupsi. Beberapa daerah yang akan dilewati saat tur adalah Usti Nad Labem dan Calsbad.

Misalnya saja tur Hospital on The Edge of The Law, tur ini bertema rumah sakit. Anda akan diajak berkeliling ke tiga rumah sakit yang pembangunannya terkait korupsi. Biaya turnya sebesar 60 Euro (sekitar Rp 900 ribu) per orang untuk tur dengan jalan kaki dan 250 Euro (sekitar Rp 3,8 juta) untuk tur naik bus dengan kapasitas 1-6 peserta.

Nah, wisata mafia dan wisata korupsi itu memicu kontroversi. Sebabnya, kedua turnya akan menceritakan hal-hal buruk yang pernah terjadi seperti pembantaian yang dilakukan para mafia dan aksi-aksi licik para koruptor di Ceko. Banyak yang beranggapan, cukuplah dengan mendirikan museum untuk menampung kisah-kisahnya.

Di lain sisi, wisata mafia dan wisata korupsi dinilai sebagai bentuk edukasi. Setidaknya turis tahu, memang ada luka sejarah yang disebabkan oleh para mafia dan para koruptor. Namun alangkah baiknya, jadikan hal tersebut sebagai pelajaran dan jangan diulangi di masa mendatang.

Menurut Anda, bagaimana? (aff/aff)