Tempat itu berada di dalam kamp konsentrasi Desa Mauthausen yang terletak sekitar 20 kilometer sebelah timur dari Kota Linz, Austria. Lokasi ini salah satu dari kamp terbesar yang pernah dikendalikan Jerman di Eropa.
Dilansir detikTravel dari berbagai sumber, Rabu (18/1/2017) kamp ini merupakan satu dari hampir seratusan sub kamp lainnya di seluruh Austria dan Jerman selatan. Di kamp Mauthausen ini memiliki kondisi sel yang paling brutal saat Perang Dunia II.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tangga di Kamp Mauthausen (williamvoorhees/Youtube) |
Beberapa kali sepanjang hari, tahanan dipaksa untuk membawa blok batu seberat 50 kilogram kemudian menaiki sejumlah 186 anak tangga. Kemudian disebut dengan 'Tangga Kematian'.
Cerita tangga ini berawal dari para tahanan yang kelelahan akan ambruk tiba-tiba. Batu yang dibawa pun akan menimpa mereka sendiri. Kejadian itu menciptakan efek domino yang mengerikan dengan kepada tahanan di bawahnya.
Batu-batu yang berat akan menghancurkan anggota badan dan tubuh mereka. Setiap hari akan ada orang yang meninggal di tangga ini.
Museum di Kamp Mauthausen (dunnahoot/Youtube) |
Pada suatu waktu, masing-masing tahanan akan diberi pilihan ditembak atau mendorong tahanan di depannya dari tebing. Bagi mereka yang tidak kuasa menanggung siksaan dari kamp, mereka akan sengaja melompat dari tebing dan sering terjadi bunuh diri di kamp ini.
Hari ini, 'Tangga Kematian' merupakan bagian dari tur di Mauthausen Memorial. Tangga telah diperbaiki dan diluruskan untuk memudahkan wisatawan yang akan memanjat ataupun menuruninya. Tetapi pada zaman dahulu, tangga ini miring dan licin.
Tambang Mauthausen saat ini ditumbuhi oleh pohon-pohon dan semak-semak. Sebagian besar kawasan kamp juga ditutupi oleh daerah pemukiman yang dibangun setelah perang. Sekarang, terdapat pula sebuah museum yang menjadi pusat pengunjung. (msl/fay)












































Tangga di Kamp Mauthausen (williamvoorhees/Youtube)
Museum di Kamp Mauthausen (dunnahoot/Youtube)
Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons