Begini Rasanya Naik Kereta Cepat di Xinjiang, China

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari China

Begini Rasanya Naik Kereta Cepat di Xinjiang, China

Is Mujiarso - detikTravel
Sabtu, 06 Mei 2017 10:30 WIB
Stasiun kereta cepat di Xinjiang (Mumu/detikTravel)
Urumqi - Xinjiang di China dikenal sebagai provinsi yang dihuni oleh suku minoritas yang beragama Islam. Namun, di sana sudah ada moda transportasi kereta cepat.

Xinjiang di masa lalu disebut wilayah Barat. Kini provinsi yang merupakan daerah otonomi bagi suku minoritas yang beragama Islam di China tersebut tengah membanggakan pembangunan yang sangat pesat, dan itu terlihat antara lain di Urumqi.

Di ibukota provinsi yang dalam dialek setempat disebut Wulumuqi itu, pembangunan apartemen bertebaran di mana-mana, sejauh mata memandang ke segala sudut kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dan lebih dari itu, yang kini juga menjadi kebanggaan baru warga setempat adalah kereta cepat. Berkunjung ke Xinjiang rasanya tak lengkap tanpa mencoba menikmati kemajuan fasilitas transportasi tersebut.

detikTravel pun mencoba naik kereta cepat dari Urumqi menuju ke Hami City, sejauh 3 jam perjalanan dengan kecepatan maksimum di atas 200 km/jam.

Suasananya seperti di bandara (Mumu/detikTravel)Suasananya seperti di bandara (Mumu/detikTravel)

Menurut keterangan bagian informasi, kereta cepat di Urumqi mulai dioperasikan pada 2016, dan dikaitkan dengan ambisi Beijing untuk merajut kembali jalur perdagangan kuno yang disebut Jalan Sutra lewat The Silk Road Economic Belt Inisiative atau biasa disebut One Belt One Road. Kereta cepat yang dioperasikan oleh China Railway High-speed (CRH) tersebut bisa menampung rata-rata 8 ribu penumpang.

Stasiun kereta cepat di Urumqi terbilang sangat mewah, mirip bandara dengan ruang tunggu yang luas dan nyaman. Pemeriksaan untuk masuk ke area stasiun pun sangat ketat, tak ubahnya standar bandara.

Pemerintah tampaknya mengantisipasi pariwisata lewat kereta cepat ini. Karena selain dilengkapi dengan information centre dan berbagai keterangan berbahasa Inggris (sesuatu yang tak lazim di tempat-tempat dan fasilitas umum di China) di dalam kereta berbagai pengumuman juga disampaikan dalam Bahasa Inggris, layaknya di pesawat.

Keretanya bagus dan tepat waktu (Mumu/detikTravel)Keretanya bagus dan tepat waktu (Mumu/detikTravel)

Kereta berjalan tepat waktu, dan beberapa pramugari berseragam merapikan serta mengatur barang bawaan di atas kursi penumpang ketika kereta mulai berjalan pelan. Pramugari juga berkeliling menjual makanan kecil dan minuman ringan.

Perjalanan ke Hami City banyak melewati terowongan, dan selebihnya pemandangan berupa hamparan pegunungan yang kering kelabu di bulan April.

Penduduk setempat dengan busana muslim yang khas tampak di antara para penumpang, selain anak-anak muda dengan celana sport dan sniker bermerek, serta menenteng iPhone.

Selain polisi yang berkeliling mengingatkan agar penumpang tidak merokok, petugas pembersih lantai juga mondar-mandir di sela lalu lalang penumpang yang mengambil air panas yang tersedia di setiap ujung gerbong.

Aroma teh maupun kuah mie khas Xinjiang yang diseduh menyebar ke sepanjang koridor kereta yang terang dan bersih, dengan kursi-kursi bersandaran tinggi.

Jalur kereta membelah perbukitan dan padang-padang dengan kanan kiri dinding berselang-seling dengan padang-padang belatar bukit di kejauhan.

Suasana di stasiun kereta (Mumu/detikTravel)Suasana di stasiun kereta (Mumu/detikTravel)

Perhentian pertama setelah sejam perjalanan adalah Stasiun Tulufenbei. Menjelang stasiun tersebut baru terlihat bangunan-bangunan. Lepas dari Tulufenbei, sesaat terlihat pemandangan hijau menghampar berupa perkebunan sayur dan buah. Xinjiang adalah penghasil semangka, melon, stroberi, anggur dan tomat ceri.

Stasiun berikutnya adalah Shanshanbei. Dari Urumqi ke Hami hanya melewati dan berhenti di dua stasiun. Tiket kereta cepat dari Urumqi ke Hami dibandrol 199,5 yuan atau sekitar Rp 385 ribu.

(rdy/rdy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads