Rahasia Jalur Sutra di Negara Berakhiran 'Stan'

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rahasia Jalur Sutra di Negara Berakhiran 'Stan'

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 06 Jun 2017 18:55 WIB
Rahasia Jalur Sutra di Negara Berakhiran Stan
Jalur kereta mewah di Jalur Sutra (dok. CNN)
Tashkent - Negara Asia Tengah yang namanya berakhiran 'Stan' memliki rute inti dari Jalur Sutra kuno. Di jalur yang menghubungkan China dengan dunia barat itu terdapat rahasia yang masih ada hingga sekarang.

Memang, negara-negara ini tidak lepas dari keterpurukan ekonomi hingga korupsi yang dalam media internasional jarang diberitakan dengan kabar baik. Sebaliknya, dilansir dari CNN Travel, Selasa (6/6/2017), di sana ada pemandangan alam dan juga buatan manusia yang bisa bikin traveler terkesima.

Beberapa di antaranya seperti stepa abadi di Kazakhstan, kuil dan menara besar Samarkand dan Bukhara sampai ke puncak gunung Tian Shan. Inilah daftar wilayah yang jarang diekspose itu.

1. Makam Timur (Uzbekistan)

Kuburan Timur (dok. CNN/Dan Lundberg)
Makam Timur atau Timur Lenk dikatakan warga setempat membawa kutukan. Kenapa, dia membuat piramida dari tengkorak orang-orang yang dibantainya.

Mereka yang menantangnya sering terkubur hidup-hidup. Tujuh belas juta orang dikatakan telah meninggal sebagai korban megalomania (kelainan jiwa akan khayalan kekuasaan) yang dialami oleh Timur.

Pada abad ke-14, pangeran Arab ini berencana untuk menguasai dunia menciptakan sebuah kerajaan yang membentang dari India hingga Istanbul. Kematiannya terjadi saat melakukan kampanye untuk menyerang China dan terkena demam.

Batu nisan Timur yang terletak di Samarkand, Uzbekistan merupakan blok batu giok terbesar di bumi. Traveler diharapkan jangan tak terlalu berhasrat untuk mendekatinya.

Desas-desusnya sejak berabad lalu bahwa nasib buruk akan menimpa negaranya jika tubuhnya terganggu.
Pada tahun 1941, arkeolog Soviet (Rusia) membuka peti mati tersebut, tiga hari kemudian Nazi menyerang Uni Soviet.

2. Menara Raksasa Khiva yang Belum Selesai (Uzbekistan)

Kalta Minor Minaret (dok. CNN/David Stanley)
Terlihat seperti menara air yang belum selesai dibagun dan dihiasi sabuk kerang pirus yang indah. Inilah daya tarik paling mengasyikkan di kota perdagangan kuno Khiva (di Uzbekistan bagian selatan).

Dimensi Kalta Minor Minaret adalah bangunan yang bisa dibilang raksasa. Pembangunannya dimulai pada tahun 1851 oleh Muhammad Amin Khan yang berniat membangun menara yang begitu tinggi sehingga menawarkan pandangan sampai ke Bukhara.

Kematian Khan menyebabkan bangunan itu tidak pernah selesai dan masih berdiri hingga hari ini, bersama dengan benteng, ruang tahta. Traveler dapat menikmati suasana kota ini menjelang sore hari atau saat senja tiba.

Traveler tidak dapat menaiki balkon Kalta Minor. Tapi Anda bisa naik ke masjid terdekat untuk melihat pemandangan namun di luar waktu salat.

3. Bazar Tashkent (Uzbekistan)

Chorsu Market (dok. CNN/Aleksandr Zykov)
Inilah Pasar Chorsu, pasar tradisional yang amat ramai dan murah. Pasar Chorsu terletak di ibukota Uzbekistan, Tashkent.

Bangunannya memiliki kubah raksasa yang terlihat erat kaitannya dengan era Uni Soviet. Interiornya dirancang melingkar dengan pedagang yang berlapis-lapis.

Di pasar ini, traveler akan menemukan daging khas Uzbek yang di dalamnya termasuk sosis kuda, daging domba, kambing, kambing, dan unta. Sangat bising dan sangat murah bagi kebanyakan orang asing.

Jalur Sutera mungkin memang sejarah kuno yang berpengaruh pada hiruk pikuk bisnis modern ini.

4. Ashgabat (Turkmenistan)

Arch of Neutrality di Ashgabat (dok. CNN)
Ashgabat, salah satu ibu kota negara yang disebut-sebut tidak jelas keberadaannya. Kota ini memiliki nuansa kota yang penuh dengan barang-barang pameran.

Jalan-jalannya lebar, tidak ada bangunan modern megah yang dipenuhi kaca, baja, dan yang ada adalah marmer di mana-mana. Di mana penduduknya, dengan populasi hampir satu juta dan kurangnya pejalan kaki, kota ini amat sepi dan sulit didefinisikan.

Presiden seumur hidup, Saparmurat Niyazov yang telah meninggal pada tahun 2006 melarang adanya banner-banner iklan di jalanan. Itu berarti amat sulit mengidentifikasi dari luar apakah sebuah bangunan dikatakan restoran atau tempat praktik dokter gigi.

Satu dekade setelah kematian rezim hal tersebut tak berubah. Niyazov sendiri hidup dalam bentuk patung emas padat setinggi 312 kaki yang dikenal sebagai 'Arch of Neutrality'.

Kota Ashgabat memberlakukan jam malam. Sehingga, adalah hal ilegal jika Anda berjalan-jalan di jalanan setelah pukul 22.00 atau 23.00.

5. Kereta Mewah Jalur Sutra

Kereta Mewah Jalur Sutra (dok. CNN)
Jika traveler ingin melewati Jalur Sutra dengan lewat darat tanpa bersusah payah, kereta mewah ini jawabannya. Anda tak perlu lagi menunggang seekor unta di gurun yang amat panas dan mengalami kehausan.

Perusahaan kereta Jerman, Lernidee telah mengoperasikan satu-satunya rute kereta mewah di Asia Tengah. Jalurnya dimulai dari bekas ibu kota Kazakhstan, Almaty, lalu melalui Jalur Sutra yang memakan waktu lebih dari dua minggu karena melewati Bukhara, Samarkand, dan Khiva sebelum berakhir di ibu kota Turkmenistan, Ashgabat.

Kabinnya sendiri penuh dengan tirai, tempat tidur amat nyaman. Sebuah mobil makanan akan mengantarkan berbagai makanan lokal bak mukjizat kecil yang bahkan bisa memuaskan oerang paling penuntut, yakni raja atau emir (pangeran).

Kemewahan itu harus diterbus dengang harga yang tak murah. Harga per tempat tidurnya dimulai pada 2.870 Euro atau sekitar Rp 43 juta.

Bebeapa tip yang perlu diperhatikan adalah sebaiknya traveler yang berkunjung untuk mengurus visa lebih awal sekitar 4 bulan sebelum keberangkatan. Traveler pun perlu memiliki surat undangan dari agen tur yang terdaftar sebelum proses permohonan visa.

6. Kuliner Kuda di Almaty (Kazakhstan)

Kuliner Kuda di Almaty (Kazakhstan) (dok. CNN/Kai Hendry)
Kuliner khas adalah hal yang paling dicari saat menjelajah ke tempat baru. Di Asia Tengah pun ada kuliner khasnya.

Disajikan dengan irisan tebal dan tidak ada sayurannya. Inilah tradisi makanan orang kuno yang masih nomaden di Kazakhstan dan mungkin jarang ditemui di jalanan bekas ibu kota Almaty.

Namun, ketika Anda datang ke acara khusus makan malam pasti menemukannya yakni daging kuda. Dikenal sebagai 'beshbarmak' atau 'lima jari', karena cara memakannya harus menggunakan tangan.

Makanan itu disajikan di piring besar dengan penutupnya yakni segelas bir 'Derbes'. Tempat terbaik di kota untuk menikmati beshbarmak ada di Gakku Restaurant di Keremet Street, di mana sajiannya menggunakan kaldu dan susu kuda fermentasi yang dikenal sebagai 'Kumiss'.
Halaman 2 dari 7
Makam Timur atau Timur Lenk dikatakan warga setempat membawa kutukan. Kenapa, dia membuat piramida dari tengkorak orang-orang yang dibantainya.

Mereka yang menantangnya sering terkubur hidup-hidup. Tujuh belas juta orang dikatakan telah meninggal sebagai korban megalomania (kelainan jiwa akan khayalan kekuasaan) yang dialami oleh Timur.

Pada abad ke-14, pangeran Arab ini berencana untuk menguasai dunia menciptakan sebuah kerajaan yang membentang dari India hingga Istanbul. Kematiannya terjadi saat melakukan kampanye untuk menyerang China dan terkena demam.

Batu nisan Timur yang terletak di Samarkand, Uzbekistan merupakan blok batu giok terbesar di bumi. Traveler diharapkan jangan tak terlalu berhasrat untuk mendekatinya.

Desas-desusnya sejak berabad lalu bahwa nasib buruk akan menimpa negaranya jika tubuhnya terganggu.
Pada tahun 1941, arkeolog Soviet (Rusia) membuka peti mati tersebut, tiga hari kemudian Nazi menyerang Uni Soviet.

Terlihat seperti menara air yang belum selesai dibagun dan dihiasi sabuk kerang pirus yang indah. Inilah daya tarik paling mengasyikkan di kota perdagangan kuno Khiva (di Uzbekistan bagian selatan).

Dimensi Kalta Minor Minaret adalah bangunan yang bisa dibilang raksasa. Pembangunannya dimulai pada tahun 1851 oleh Muhammad Amin Khan yang berniat membangun menara yang begitu tinggi sehingga menawarkan pandangan sampai ke Bukhara.

Kematian Khan menyebabkan bangunan itu tidak pernah selesai dan masih berdiri hingga hari ini, bersama dengan benteng, ruang tahta. Traveler dapat menikmati suasana kota ini menjelang sore hari atau saat senja tiba.

Traveler tidak dapat menaiki balkon Kalta Minor. Tapi Anda bisa naik ke masjid terdekat untuk melihat pemandangan namun di luar waktu salat.

Inilah Pasar Chorsu, pasar tradisional yang amat ramai dan murah. Pasar Chorsu terletak di ibukota Uzbekistan, Tashkent.

Bangunannya memiliki kubah raksasa yang terlihat erat kaitannya dengan era Uni Soviet. Interiornya dirancang melingkar dengan pedagang yang berlapis-lapis.

Di pasar ini, traveler akan menemukan daging khas Uzbek yang di dalamnya termasuk sosis kuda, daging domba, kambing, kambing, dan unta. Sangat bising dan sangat murah bagi kebanyakan orang asing.

Jalur Sutera mungkin memang sejarah kuno yang berpengaruh pada hiruk pikuk bisnis modern ini.

Ashgabat, salah satu ibu kota negara yang disebut-sebut tidak jelas keberadaannya. Kota ini memiliki nuansa kota yang penuh dengan barang-barang pameran.

Jalan-jalannya lebar, tidak ada bangunan modern megah yang dipenuhi kaca, baja, dan yang ada adalah marmer di mana-mana. Di mana penduduknya, dengan populasi hampir satu juta dan kurangnya pejalan kaki, kota ini amat sepi dan sulit didefinisikan.

Presiden seumur hidup, Saparmurat Niyazov yang telah meninggal pada tahun 2006 melarang adanya banner-banner iklan di jalanan. Itu berarti amat sulit mengidentifikasi dari luar apakah sebuah bangunan dikatakan restoran atau tempat praktik dokter gigi.

Satu dekade setelah kematian rezim hal tersebut tak berubah. Niyazov sendiri hidup dalam bentuk patung emas padat setinggi 312 kaki yang dikenal sebagai 'Arch of Neutrality'.

Kota Ashgabat memberlakukan jam malam. Sehingga, adalah hal ilegal jika Anda berjalan-jalan di jalanan setelah pukul 22.00 atau 23.00.

Jika traveler ingin melewati Jalur Sutra dengan lewat darat tanpa bersusah payah, kereta mewah ini jawabannya. Anda tak perlu lagi menunggang seekor unta di gurun yang amat panas dan mengalami kehausan.

Perusahaan kereta Jerman, Lernidee telah mengoperasikan satu-satunya rute kereta mewah di Asia Tengah. Jalurnya dimulai dari bekas ibu kota Kazakhstan, Almaty, lalu melalui Jalur Sutra yang memakan waktu lebih dari dua minggu karena melewati Bukhara, Samarkand, dan Khiva sebelum berakhir di ibu kota Turkmenistan, Ashgabat.

Kabinnya sendiri penuh dengan tirai, tempat tidur amat nyaman. Sebuah mobil makanan akan mengantarkan berbagai makanan lokal bak mukjizat kecil yang bahkan bisa memuaskan oerang paling penuntut, yakni raja atau emir (pangeran).

Kemewahan itu harus diterbus dengang harga yang tak murah. Harga per tempat tidurnya dimulai pada 2.870 Euro atau sekitar Rp 43 juta.

Bebeapa tip yang perlu diperhatikan adalah sebaiknya traveler yang berkunjung untuk mengurus visa lebih awal sekitar 4 bulan sebelum keberangkatan. Traveler pun perlu memiliki surat undangan dari agen tur yang terdaftar sebelum proses permohonan visa.

Kuliner khas adalah hal yang paling dicari saat menjelajah ke tempat baru. Di Asia Tengah pun ada kuliner khasnya.

Disajikan dengan irisan tebal dan tidak ada sayurannya. Inilah tradisi makanan orang kuno yang masih nomaden di Kazakhstan dan mungkin jarang ditemui di jalanan bekas ibu kota Almaty.

Namun, ketika Anda datang ke acara khusus makan malam pasti menemukannya yakni daging kuda. Dikenal sebagai 'beshbarmak' atau 'lima jari', karena cara memakannya harus menggunakan tangan.

Makanan itu disajikan di piring besar dengan penutupnya yakni segelas bir 'Derbes'. Tempat terbaik di kota untuk menikmati beshbarmak ada di Gakku Restaurant di Keremet Street, di mana sajiannya menggunakan kaldu dan susu kuda fermentasi yang dikenal sebagai 'Kumiss'.

(msl/rdy)

Hide Ads