Berbicara mengenai Tanah Suci, seperti seolah tidak akan ada habisnya. Ada banyak pengalaman menarik yang akan dirasakan traveler begitu menginjakkan kaki ke Tanah Haram. Terutama ketika berkunjung ke Masjidil Haram, tempat dimana Kabah berada.
Jutaan umat muslim sedunia, bersujud menghadap ke arah kiblat, 5 kali dalam sehari. Panggilan adzan untuk menghadap kepada-Nya, pun bertalu-talu setiap kali waktunya tiba di Masjidil Haram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
BACA JUGA: Suara Adzan dari Makkah yang Konon Terdengar di Masjid Sulawesi Tenggara
Waktu tengah malam sampai subuh, memang menjadi waktu favorit bagi jamaah yang ingin mencari suasana Masjidil Haram yang sedikit lebih tenang dan sunyi. Beribadah di Masjidil Haram akan makin khusyuk jika dilakukan di waktu-waktu ini.
Masjidil Haram memang buka selama 24 jam setiap hari. Apalagi saat bulan Ramadan seperti ini, Masjidil Haram seakan 'hidup' setiap saat. Nafas ibadah, adzan, dan lantunan ayat suci Al Quran berkumandang dari segala penjuru masjid. Rasanya damai dan tenang, menyejukkan jiwa.
Ratusan ribu orang berkain ihram putih-putih, tampak sedang melakukan ibadah umroh. Mereka ada yang melakukan Tawaf, yaitu berjalan mengelilingi Kabah dan Sai yaitu berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa. Rukun umroh ini memang bisa lebih leluasa dilakukan di malam hari.
Selain jamaah yang melakukan Tawaf dan Sai, banyak juga yang salat, mengaji, dan aktivitas lainnya di ruang salat dekat pintu King Abdul Aziz dan King Fahd. Ada yang berdoa dan salat di tempat-tempat yang istimewa, seperti di setengah lingkaran Hijr Ismail. Selebihnya, banyak yang menikmati pemandangan Kabah dari balkon lantai 1 dan 2.
![]() |
BACA JUGA: Masjid Sultan, Satu-satunya Suara Adzan Membahana di Singapura
Namun begitu adzan Subuh berkumandang, hiruk pikuk ibadah dini hari tadi, seolah berhenti dengan sendirinya. Semua jamaah khusyuk mendengarkan suara adzan di Masjidil Haram yang membelah angkasa.
Rasanya suara itu terdengar begitu lembut dan merdu. Namun di balik kemerduan itu, ada ajakan yang tulus untuk membangunkan orang-orang yang terlelap di seluruh penjuru Makkah, agar bangun dan menghadap kepada-Nya.
"Ash Shaalatu Khoirum Minan Nauum... Ash Shalaatu Khoirum Minan Naum," pekik Sang Muadzin dengan suara merdunya.
Sesungguhnya salat itu lebih baik dari pada tidur. Kalimat adzan Subuh itu begitu menohok hati setiap umat muslim yang mendengarnya. Bahwa Allah sudah menjanjikan pahala yang lebih baik bagi umat manusia yang memilih untuk Salat Subuh, daripada melanjutkan tidur.
![]() |
Adzan Subuh yang menggema dengan indahnya ini tak jarang membuat para jamaah terharu, sampai menitikkan air mata. Panggilan adzan untuk menunaikan ibadah Salat Subuh seakan begitu intim, seperti seruan orangtua kepada anaknya, di dalam rumah.
Adzan subuh yang menggetarkan jiwa, seakan mengetuk pintu hati para jamaah yang mendengarnya. Bahwa sudah sepatutnya kita mendengarkan panggilan tersebut, dan langsung bergegas untuk menunaikannya. Bukannya malah mengabaikannya dan memperpanjang waktu tidur kita.
Sungguh sudah sedemikian baik, Tuhan Semesta Alam menyeru adzan untuk umat manusia. Kita yang kecil dan lemah ini sudah seharusnya membalasnya dengan menunaikan Salat Subuh, sembari berdoa dan berzikir, dengan penuh kerendahan hati.
Dalam lirih doa yang kita panjatkan, selalu terselip sebuah keinginan. Izinkan hambamu ini untuk menikmati panggilan adzan-Mu dari Tanah Suci, untuk sekali lagi. Sebab, adzan ini selalu membuat hamba rindu untuk kembali ke Baitullah. (wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks