Sejak zaman Sir Edmund Hillary kali pertama mencapai Puncak Everest, kehadiran Sherpa disebut sebagai kunci penting dari keberhasilan itu. Bagi traveler yang belum tahu, Sherpa merupakan kelompok etnis setempat Nepal yang juga berprofesi sebagai porter.
Apabila para pendaki menjadikan Everest sebagai pencapaian utama, namun lain halnya dengan para Sherpa. Walau berbahaya, mendaki Everest menjadi profesi utama yang dilakukan para Sherpa dengan bertaruh nyawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama 18 tahun menjadi Sherps, Karma telah ikut dalam 15 ekspedisi yang dilakukan oleh para pendaki untuk menggapai puncak Everest. Namun dari 15 ekspedisinya, Karma berhasil mencapai Puncak Everest kurang dari setengah atau sekitar tujuh kali.
Profesi yang dijalani Karma pun bukan tanpa resiko dan pengorbanan. Dalam perjalanan pendakiannya, Karma juga telah mengalami kehilangan dari rekan Sherpa hingga tamu pendaki yang jumlahnya mencapai 10 orang.
![]() |
"Para orang Barat berkata, kami telah membayar banyak uang, kami harus mendaki. Para Sherpa bilang jangan, karena sudah terlalu banyak orang yang mati di sana," kenang Karma.
Walau berbahaya, tapi mendaki gunung memang telah mendarah daging untuk Karma. Diceritakan oleh Karma, ayahnya merupakan seorang pendaki terkenal yang mengajarinya untuk mendaki. Karma pun juga telah menurunkan ilmunya pada dua anaknya.
"Anak saya sangat tertarik untuk mendaki. Ia mencoba untuk mendaki Everest selama 16 tahu tapi belum berhasil. Tahun kemarin baru berhasil (saat umur 20 tahun). Anak perempuan saya juga telah mencoba untuk mendaki Everest dan juga tengah belajar ice climbing, ia umur 25," ujar Karma.
Namun selain membantu para pendaki untuk mencapai puncak, Karma juga memiliki sebuah kedai teh yang ia bangun dengan uang dari seluruh pendakiannya. Kisah Karma pun menjadi kisah sukses dari salah satu Sherpa yang telah berjuang untuk mencapai mimpinya lewat taruhan nyawa.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit