Cerita Pagar Penuh Bra Karena Ulah Traveler

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tren Traveling Nyeleneh

Cerita Pagar Penuh Bra Karena Ulah Traveler

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 03 Agu 2017 16:30 WIB
Cerita Pagar Penuh Bra Karena Ulah Traveler
Pagar Bra Cadrona (Cardrona Valley Bra Fence/Facebook)
Auckland - Kelakuan traveler yang nyeleneh bikin geleng-geleng kepala. Namun, kadang hal itu malah ada maknanya, seperti memasang bra di pagar ini.

Bayangkan saja jika padang rumput berlatar pegunungan salju di Selandia Baru ini ada pagar kawat memanjang berhiaskan ratusan bra. Dihimpun detikTravel, Kamis (3/8/2017), Pagar Bra Cadrona pernah jadi objek wisata kontoversial.

Di Central Otago, Selandia Baru, tepatnya di pinggir lahan pertanian di Lembah Cadrona letaknya.

Awal Mula Tren Menggantung Bra

Foto: (Cardrona Valley Bra Fence/Facebook)
Di Central Otago, Selandia Baru, tepatnya di pinggir lahan pertanian di Lembah Cadrona, ada sebuah objek wisata yang mengundang pro dan kontra. Jika di Korea Selatan dan Jerman ada pagar penuh dengan gembok, maka di Otago ada pagar penuh dengan bra!

Entah siapa yang memulai. Kebiasaan menaruh bra di pagar ini dimulai sejak Natal 1999. Dimulai dari 4 bra, kemudian menjadi 60 bra. Setahun kemudian, di pagar itu sudah ada 200 bra. Pemberitaan media sukses menarik wisatawan datang ke Cadrona.

Ratusan bra ini beberapa kali dibersihkan, namun secepat itu pula bra-bra ini kembali bermunculan. Ini tidak lain karena pagar bra, menjadi objek wisata yang sangat menarik wisatawan. Pada 2006, jumlah bra sudah mencapai 800 buah!

Sebagian orang memang menganggap ini daya tarik wisata. Tapi, mengingat Cadrona sudah memiliki pemandangan indah dan padang rumput berlatar pegunungan salju, keberadaan pagar bra ini juga dianggap merusak suasana.

Nasib objek wisata pagar bra ini sempat berakhir pada 28 April 2006. Dewan kota setempat menganggap keberadaan pagar bra ini mengganggu keselamatan berlalu lintas dan merusak pemandangan. Acara pembersihan pagar pun dilakuan secara besar-besaran melalui kegiatan pengumpulan dana dan sukses menggalang duit 10.000 dollar.

Meski begitu, toh rupanya ada suatu komunitas di sana yang tetap 'kekeuh' untuk terus menggantung bra. Bahkan, ada laman Facebook dengan nama akun Cardrona Bra Fence yang memposting foto-foto bra yang masih menggantung di pagar sepanjang Lembah Cardrona. Tak sampai di situ, mereka juga bersedia menerima sumbangan bra untuk digantung di pagarnya!

Tujuannya hanya satu, ingin agar pagar bra terus eksis dan jadi daya tarik wisata. Hingga kini, beberapa titik di sepanjang pagarnya memang masih terdapat banyak bra yang digantung. Walau mungkin, jumlahnya sudah tidak sebanyak dulu.

Ada cerita lucu yang terselip dalam kisah pagar bra Cardrona. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak laporan mengenai pencurian bra di sana. Di sinilah para komunitas yang menjaga pagar bra Cardrona mengambil tindakan dengan membuat sayembara yang berisi, siapa saja yang bisa menangkap atau memberikan informasi detil mengenai pencuri bra akan diberi paket wisata gratis di Lembah Cardrona. Dari naik kuda, main ATV sampai menikmati aneka menu makanan yang menggoyang lidah.

Jadi Penghargaan Untuk Kanker Payudara

Foto: (Cardrona Valley Bra Fence/Facebook)
Pagar Bra Cardrona yang terkenal telah diubah namanya menjadi 'Bradrona'. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi penyandang kanker payudara.

Tanda merah dan kotak pengumpulan dana dipasang di Pagar Bra Cadrona. Tiap harinya, kotak itu berhasil mengumpulkan hampir $ 200 untuk Yayasan Kanker Payudara.

Salah satu pemandu wisata Cardrona, Kelly Spaans, sangat senang dengan hasilnya. Ia mengatakan bahwa kotak pengumpulan dana berhasil menarik minat traveler yang tak hanya penasaran tapi juga berbagi dan menolong.

Spaan dan rekannya Sean Colbourne mengurus Pagar Bra Cadrona secara sukarela sekitar tahun 2013 lalu. Mereka memindahkan pagar dari samping Cardrona Valley Rd ke halaman rumah mereka pada bulan November.

Spaans mengatakan halaman Facebook pagar bra menarik lebih dari 10.000 'like' dalam 24 jam setelah pakaian terakhir dilepas pada bulan November. Spaans mengatakan bahwa tidak ada lagi serangan di pagar karena dipindah-pindahkan sekitar 100 meter ke jalan masuk dari rumah.
Halaman 2 dari 3
Di Central Otago, Selandia Baru, tepatnya di pinggir lahan pertanian di Lembah Cadrona, ada sebuah objek wisata yang mengundang pro dan kontra. Jika di Korea Selatan dan Jerman ada pagar penuh dengan gembok, maka di Otago ada pagar penuh dengan bra!

Entah siapa yang memulai. Kebiasaan menaruh bra di pagar ini dimulai sejak Natal 1999. Dimulai dari 4 bra, kemudian menjadi 60 bra. Setahun kemudian, di pagar itu sudah ada 200 bra. Pemberitaan media sukses menarik wisatawan datang ke Cadrona.

Ratusan bra ini beberapa kali dibersihkan, namun secepat itu pula bra-bra ini kembali bermunculan. Ini tidak lain karena pagar bra, menjadi objek wisata yang sangat menarik wisatawan. Pada 2006, jumlah bra sudah mencapai 800 buah!

Sebagian orang memang menganggap ini daya tarik wisata. Tapi, mengingat Cadrona sudah memiliki pemandangan indah dan padang rumput berlatar pegunungan salju, keberadaan pagar bra ini juga dianggap merusak suasana.

Nasib objek wisata pagar bra ini sempat berakhir pada 28 April 2006. Dewan kota setempat menganggap keberadaan pagar bra ini mengganggu keselamatan berlalu lintas dan merusak pemandangan. Acara pembersihan pagar pun dilakuan secara besar-besaran melalui kegiatan pengumpulan dana dan sukses menggalang duit 10.000 dollar.

Meski begitu, toh rupanya ada suatu komunitas di sana yang tetap 'kekeuh' untuk terus menggantung bra. Bahkan, ada laman Facebook dengan nama akun Cardrona Bra Fence yang memposting foto-foto bra yang masih menggantung di pagar sepanjang Lembah Cardrona. Tak sampai di situ, mereka juga bersedia menerima sumbangan bra untuk digantung di pagarnya!

Tujuannya hanya satu, ingin agar pagar bra terus eksis dan jadi daya tarik wisata. Hingga kini, beberapa titik di sepanjang pagarnya memang masih terdapat banyak bra yang digantung. Walau mungkin, jumlahnya sudah tidak sebanyak dulu.

Ada cerita lucu yang terselip dalam kisah pagar bra Cardrona. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak laporan mengenai pencurian bra di sana. Di sinilah para komunitas yang menjaga pagar bra Cardrona mengambil tindakan dengan membuat sayembara yang berisi, siapa saja yang bisa menangkap atau memberikan informasi detil mengenai pencuri bra akan diberi paket wisata gratis di Lembah Cardrona. Dari naik kuda, main ATV sampai menikmati aneka menu makanan yang menggoyang lidah.

Pagar Bra Cardrona yang terkenal telah diubah namanya menjadi 'Bradrona'. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi penyandang kanker payudara.

Tanda merah dan kotak pengumpulan dana dipasang di Pagar Bra Cadrona. Tiap harinya, kotak itu berhasil mengumpulkan hampir $ 200 untuk Yayasan Kanker Payudara.

Salah satu pemandu wisata Cardrona, Kelly Spaans, sangat senang dengan hasilnya. Ia mengatakan bahwa kotak pengumpulan dana berhasil menarik minat traveler yang tak hanya penasaran tapi juga berbagi dan menolong.

Spaan dan rekannya Sean Colbourne mengurus Pagar Bra Cadrona secara sukarela sekitar tahun 2013 lalu. Mereka memindahkan pagar dari samping Cardrona Valley Rd ke halaman rumah mereka pada bulan November.

Spaans mengatakan halaman Facebook pagar bra menarik lebih dari 10.000 'like' dalam 24 jam setelah pakaian terakhir dilepas pada bulan November. Spaans mengatakan bahwa tidak ada lagi serangan di pagar karena dipindah-pindahkan sekitar 100 meter ke jalan masuk dari rumah.

(msl/aff)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Tren Traveling Nyeleneh
Tren Traveling Nyeleneh
16 Konten
TERBARU: ternyata ada saja tren traveling yang nyeleneh. Mereka memakai 'kostum' supaya wajah tidak hitam kena matahari, gaya liburan ke tempat-tempat seram dan medan perang, jalan-jalan bawa boneka hingga naik sepeda sambil bugil. Alamak!
Artikel Selanjutnya
Hide Ads