Cerita Kengerian dan Kecantikan Tato Tradisional Filipina

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita Kengerian dan Kecantikan Tato Tradisional Filipina

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 08 Agu 2017 19:15 WIB
Foto: Pembuat tato tradisional legendaris, Whang Od Oggay (Dok. brayanmaglalang/Instagram)
Kalinga - Seni tato atau melukis tubuh memang telah ada sejak ribuan tahun lalu. Filipina, menjadi salah satu negara yang memilikinya, bahkan bermakna mengerikan sekaligus kecantikan.

Traveler dapat menemui pembuat tato tradisional yang legendaris bernama Whang Od Oggay. Dialah pelukis tato tertua yang ada di Filipina.

Dilansir dari CNN Travel, Selasa (8/8/2017), Whang tinggal di Desa pegunungan Buscalan, yang merupakan rumah bagi sekitar 200 keluarga. Dikelilingi oleh sawah dan lanskap perbukitan, lokasi desa ini ada di Provinsi Kalinga dan berjarak sekitar 15 jam perjalanan ke arah utara dari ibu kota Manila.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menilik lebih dalam, tato ini adalah sebuah simbol kengerian juga kecantikan. Pada masa dulu, tato dilukis menggunakan tangan ini diperoleh dari prajurit pribumi Butbut.

Cerita Kengerian dan Kecantikan Tato Tradisional FilipinaFoto: (Dok. malko.vitch/Instagram)
"Begitu mereka membunuh seseorang, mereka berhak mendapatkan tato. Semua orang tahu kapan salah satu prajurit telah membunuh seseorang, karena dia akan mengumumkannya kepada semua orang," kata Whang.

Dan apa guna tato ini untuk wanita? Kata Whang, tato dianggap sebagai aksesori dan untuk mempercantik dirinya.

"Saat itu mereka akan berkata, 'tatolah dirimu biar Anda terlihat cantik'," kenang Whang Od yang melakukan tato di tubuhnya saat masih remaja.

Tapi, saat ini sudah tidak ada lagi para prajurit Butbut karena telah meninggal. Lukisan tato tradisional Whang Od bisa dilukiskan untuk siapa saja. Ia pun melukis tatonya bagi para turis internasional dan tiap hari dapat menyelesaikan delapan tato.

Tato-tato ini memiliki sketsa yang unik bermakna di tiap gambarnya. Ada yang berbentuk garis, lingkaran, hewan, dan juga tato menyerupai sidik jari. Beberapa desain juga mewakili gunung atau matahari, kesuburan, dan kekuatan lainnya.

"Saya suka saat turis datang ke sini karena membantu kita dalam hal finansial. Saya harap pengunjung terus datang," ujar Whang Od.

Cerita Kengerian dan Kecantikan Tato Tradisional FilipinaFoto: (Dok. cruzjr.obet/Instagram)
Dalam hal melukis tato, Whang Od mengikuti teknik yang telah berumur ribuan tahun. Ia hanya menggunakan beberapa alat tradisional pula, seperti duri dari pohon pomelo, tongkat bambu panjang, kerak panci (sejenis arang), dan air. Sederhana bukan?

Dengan penuh konsentrasi, dia melukis desain pada kulit menggunakan tinta air kerak arang buatan sendiri. Ketukan demi ketukan ia menancapkan duri menggunakan tongkat bambu untuk menekan tinta jauh masuk ke dalam kulit hingga mengeluarkan darah. Dengan teknik sederhana ini, Whang Od menciptakan desain geometris yang bermakna, namun rasa sakitnya tidak seperti tato modern.

Sudah ribuan turis datang ke Whang Od untuk dilukis tubuhnya. Kira-kira, ia sudah berumur 100 tahun dan telah melakukan seni kuno tato ini sejak berusia 15 tahun. Apa rahasia panjang umurnya?

"Tradisi akan terus berlanjut selama orang terus datang untuk mendapatkan tato. Selama saya bisa melihat dengan baik, saya akan terus memberi tato, saya akan berhenti begitu penglihatan saya menjadi buram," ucap dia.

"Saya tidak makan makanan kaleng, makanan dengan minyak, juga makanan berpengawet. Saya hanya makan makanan organik seperti sayuran dan kacang," imbuh Whang Od.

Cerita Kengerian dan Kecantikan Tato Tradisional FilipinaFoto: (Dok. malko.vitch/Instagram)
Menjaga karya seni agar tetap hidup memang lebih rumit dari yang terlihat. Seni tato tradisional ini hanya bisa diwariskan ke kerabat sedarah. Jika tidak mengikuti keyakinan itu dapat dipastikan hasil tatonya akan terjadi terinfeksi. Meski Whang Od tidak memiliki anak kandung, ia telah melatih keponakannya, Elyang Wigan dan Grace Palicas sebagai penerusnya selama beberapa tahun.

"Pendahulu saya yang mewariskan tato ini telah meninggal dunia. Saya satu-satunya yang masih hidup dan masih memberi tato, tapi saya tidak takut tradisi akan berakhir karena telah melatih guru tato berikutnya," kata dia. (msl/krn)

Hide Ads