Traveler dapat menemui pembuat tato tradisional yang legendaris bernama Whang Od Oggay. Dialah pelukis tato tertua yang ada di Filipina.
Dilansir dari CNN Travel, Selasa (8/8/2017), Whang tinggal di Desa pegunungan Buscalan, yang merupakan rumah bagi sekitar 200 keluarga. Dikelilingi oleh sawah dan lanskap perbukitan, lokasi desa ini ada di Provinsi Kalinga dan berjarak sekitar 15 jam perjalanan ke arah utara dari ibu kota Manila.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dan apa guna tato ini untuk wanita? Kata Whang, tato dianggap sebagai aksesori dan untuk mempercantik dirinya.
"Saat itu mereka akan berkata, 'tatolah dirimu biar Anda terlihat cantik'," kenang Whang Od yang melakukan tato di tubuhnya saat masih remaja.
Tapi, saat ini sudah tidak ada lagi para prajurit Butbut karena telah meninggal. Lukisan tato tradisional Whang Od bisa dilukiskan untuk siapa saja. Ia pun melukis tatonya bagi para turis internasional dan tiap hari dapat menyelesaikan delapan tato.
Tato-tato ini memiliki sketsa yang unik bermakna di tiap gambarnya. Ada yang berbentuk garis, lingkaran, hewan, dan juga tato menyerupai sidik jari. Beberapa desain juga mewakili gunung atau matahari, kesuburan, dan kekuatan lainnya.
"Saya suka saat turis datang ke sini karena membantu kita dalam hal finansial. Saya harap pengunjung terus datang," ujar Whang Od.
![]() |
Dengan penuh konsentrasi, dia melukis desain pada kulit menggunakan tinta air kerak arang buatan sendiri. Ketukan demi ketukan ia menancapkan duri menggunakan tongkat bambu untuk menekan tinta jauh masuk ke dalam kulit hingga mengeluarkan darah. Dengan teknik sederhana ini, Whang Od menciptakan desain geometris yang bermakna, namun rasa sakitnya tidak seperti tato modern.
Sudah ribuan turis datang ke Whang Od untuk dilukis tubuhnya. Kira-kira, ia sudah berumur 100 tahun dan telah melakukan seni kuno tato ini sejak berusia 15 tahun. Apa rahasia panjang umurnya?
"Tradisi akan terus berlanjut selama orang terus datang untuk mendapatkan tato. Selama saya bisa melihat dengan baik, saya akan terus memberi tato, saya akan berhenti begitu penglihatan saya menjadi buram," ucap dia.
"Saya tidak makan makanan kaleng, makanan dengan minyak, juga makanan berpengawet. Saya hanya makan makanan organik seperti sayuran dan kacang," imbuh Whang Od.
![]() |
"Pendahulu saya yang mewariskan tato ini telah meninggal dunia. Saya satu-satunya yang masih hidup dan masih memberi tato, tapi saya tidak takut tradisi akan berakhir karena telah melatih guru tato berikutnya," kata dia. (msl/krn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol