Mulai dari tradisi mentato wajah dengan jarum hingga melukai badan, beberapa tradisi di dunia yang bisa dibilang sangat mengerikan. Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (10/8/2017), inilah 5 tradisi paling menyakitkan di dunia:
1. Bullet Ant Glove, Brasil
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, sekitar 30 semut direndam di semacam cairan bius dan dimasukan ke sarung tangan. Pemuda Satere-Mawe lantas memakai sarung tangan ini. Semut itu lama kelamaan sadar dan mulai mencari jalan keluar dan mengigit tangan si pemuda.
Nah, si pelaku ritual harus tahan sekitar 10 menit dengan cara menari dan bernyanyi. Setelah itu, barulah dia dianggap pria sejati Suku Satere-Mawe.
2. Land Diving, Vanuatu
![]() |
Bungee jumping ekstrem bernama Naghol ini dilakukan dari menara kayu setinggi 20-30 meter. Pelaku ritual diikat kakinya dengan tali akar yang panjangnya diukur agar tidak membentur tanah.
Namun tetap saja, pada prakteknya itu sering terjadi. Patah leher, pinggul, mata kaki, adalah umum terjadi demi dianggap sebagai pria dewasa di suku mereka.
3. Adu sabetan kayu Fulani, Benin
Suku Fulani dari Benin di Afrika Barat melakukan adu sabetan kayu untuk remaja yang beranjak dewasa. Kekuatan, pengendalian diri dan keberanian adalah tolak ukur menjadi pria dewasa. Dua pemuda saling berhadapan dengan tongkat panjang yang diserut.
Masing-masing harus bisa menahan tiga sabetan dari lawannya, makin keras makin baik. Dua klan yang diwakili dua pemuda ini nanti akan menentukan siapa yang layak disebut sebagai pemenang. Duh! Terbayang sakitnya.
4. Scarifikasi Sepik, Papua Nugini
![]() |
Suku yang tinggal di sepanjang pedalaman Sungai Sepik di Papua Nugini punya tradisi, lagi-lagi untuk remaja pria yang beranjak dewasa. Tradisi itu adalah proses scarifikasi, dimana tubuh dilukai secara paksa sampai muncul keloid di kulit. Keloid ini yang akan dibentuk menyerupai motif kulit buaya.
Remaja pria akan ditoreh kulitnya dengan senjata tajam, ratusan kali pada tempat-tempat tertentu pada kulitnya. Torehan luka ini membentuk pola kulit buaya dan dibiarkan sampai muncul keloid di kulit.
Prosesnya makan waktu lama dan menyakitkan. Ketika motif kulit buaya muncul sempurna, sempurnalah kehormatan seorang pria Sepik.
5. Tato Fulani, Benin
Foto: (alexmissio/Instagram) |
Sekarang kembali ke Suku Fulani di Benin. Jika para remaja lelaki beradu sabetan untuk menunjukan kedewasaan, para perempuannya harus ditato di wajahnya.
Tato dengan warna hitam dilakukan dengan beberapa jarum sekaligus di wajah remaja putri. Tiap tato memiliki arti tertentu. Prosesnya makan waktu selama 3 jam dan mereka tidak boleh menangis. Ngilu membayangkan tradisi-tradisi di atas.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!