Diintip detiktravel dari berbagai sumber, Kamis (10/8/2017) pedalaman Kenya memiliki sebuah tradisi yang terbilang ekstrem. menyunat gadis sebagai bentuk transisinya menuju wanita dewasa.
Sangat dirahasiakan, ritual ini dilakukan dipedalaman Kenya di Pemukiman Pokot yang jaraknya 80 Km dari Kota Marigat. Lalu apa bedanya dengan penyunatan pada pria?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana kronologisnya?
![]() |
Tradisi diawali dengan para gadis yang berkumpul di sebuah rumah. Gais-gadis ini harus meninggalkan rumah dan menginap semalam di sebuah tempat pengasingan.
Sebelum meninggalkan rumah, orang tua dari para gadis akan membuat api unggun. Selanjutnya, mereka menari dan bernyanyi sepanjang malam.
Saat pagi tiba, para gadis akan dibalut dengan kain dan menuju tempat pengasingan. Tak pergi dengan tangan kosong, para gadis harus membawa sebuah batu.Batu ini akan menjadi tempat duduk para gadis saat upacara penyunatan.
Upacara penyunatan akan dipimpin oleh orang yang dituakan di Pokot. Para gadis kemudian ditutupi dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai jubah.
Kemudian mereka akan ditelanjangi dan dibersihkan. Selanjutnya para gadis berkumpul dan duduk di batu yang mereka bawa masing-masing.
Sampailah mereka dibagian paling menyakitkan dari upacara. Para gadis duduk di atas batu yang sudah mereka bawa. Kemudian para gadis akan disunat dengan menggunakan kaca atau benda tajam seperti silet dan gunting.
![]() |
Penyunat akan memotong klitoris para gadis dan menjahit vagina. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengurangi hasrat seksual wanita. Namun cara ini terbilang sadis dan menyakitkan.
Oleh karena itu, UNICEF dan pemerintah setempat melarang tradisi sunat wanita. Hukuman pun telah ditetapkan bagi oknum-oknum yang ketahuan melakukan tradisi ini.
Namun, sebagian masyarakat Pokot masih melakukan tradisi ini karena upacara ini dianggap lambang kekuatan seorang wanita. Kamu setuju?
![]() |
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan