Negeri Malta yang Unik, Seperti Campuran Arab dan Eropa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Malta

Negeri Malta yang Unik, Seperti Campuran Arab dan Eropa

Angga Aliya ZRF - detikTravel
Minggu, 12 Nov 2017 23:00 WIB
Suasana di Malta (Angga/detikTravel)
Saint Julian's - Traveler Indonesia masih jarang mendengar nama negara Malta. Tapi negara mungil ini begitu menarik buat dijelajahi, karena seperti pencampuran Eropa dan Arab.

Pernah dengar negara namanya Malta? Kalau belum pernah, jangan malu, tidak banyak orang Asia yang tahu negara ini eksis.

Kalau mau cari di peta, mulailah cari benua Eropa. Dari situ cari negara Italia, terus lihat ke bawah lagi di sekitar Laut Mediterania ada titik kecil, nah itu dia letak negara Malta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara ini memang jarang terdengar kiprahnya bagi kita orang Asia. Lain halnya dengan orang-orang Eropa yang biasa ke sini di akhir pekan untuk berlibur.

detikTravel bulan lalu berkesempatan berkunjung ke Malta untuk menghadiri Our Ocean Conference (OOC) bersama rombongan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti. Di sela-sela acara, kami sempat berkeliling negara kecil ini untuk sekadar melihat-lihat situasi setempat.

Negeri Malta yang Unik, Seperti Campuran Arab dan EropaPemandangan Malta (Angga/detikTravel)
Untuk sebuah negara kecil di Eropa, suasana Malta bisa dibilang tidak terlalu ramai. Jumlah penduduknya pun hanya sekitar 800 ribu jiwa yang tinggal di pulau seluas 316 km persegi.

Rata-rata para penduduknya ini tinggal di tepi laut, tapi ada juga yang tingga di bukit-bukit di tengah pulau. Mata pencaharian para penduduknya rata-rata di bidang jasa pariwisata, seperti restoran dan hotel.

Pada bulan Oktober itu, cuaca di Malta cukup bersahabat. Pada siang cukup hangat hingga 24 derajat celcius, dan malam hari hanya turun sampai 16 derajat celcius. Tidak perlu jaket tebal untuk berjalan-jalan, hanya waspada saja ketika angin berhembus, biasanya lumayan bikin menggigil.

Negeri Malta yang Unik, Seperti Campuran Arab dan EropaPelabuhan marina di Malta (Angga/detikTravel)
Bangunan yang ada di kota ini bentuknya cukup unik, campuran antara gaya Timur Tengah dan Eropa. Hal yang bisa dimaklumi, sebab Malta punya sejarah panjang dari masa penjajahan bangsa Arab hingga diambil kembali oleh bangsa Eropa.

Trotoar tepi pantai yang cukup lebar enak juga dipakai untuk jalan-jalan sore atau jogging sambil menikmati udara Malta yang segar. Kalau sudah capek jalan-jalan, bisa mampir ke kedai makan yang ada di sepanjang garis pantai. Coba pesan makanan khas lokal yang kebanyakan berupa menu ikan.

Penduduk Malta punya bahasa sendiri, yang mirip-mirip bahasa Arab dengan campuran Italia dan Inggris. Cukup banyak juga penduduknya yang bisa berbahasa Inggris. Penasaran mau ke Malta?

Negeri Malta yang Unik, Seperti Campuran Arab dan EropaSuasana di Malta (Angga/detikTravel)

Negeri Malta yang Unik, Seperti Campuran Arab dan EropaSudut jalan di Malta (Angga/detikTravel)
(ang/fay)

Hide Ads