Greenwich Mean Time (GMT), ya pasti kalian tidak asing lagi dengan istilah ini. GMT, rujukan waktu internasional yang pada mulanya didasarkan pada waktu matahari di Greenwich yang kemudian berdasarkan jam atom.
Saya dan seorang wartawan serta dua influencer lainnya sengaja diundang Garuda Indonesia dan Embassy British di Jakarta untuk merasakan penerbangan nonstop selama 14 jam Jakarta-London serta mengunjungi sejumlah tempat wisata beberapa waktu lalu. Garuda per 31 Oktober lalu membuka rute penerbangan nonstop ini. Setiap minggu ada tiga kali penerbangan, Selasa, Kamis dan Sabtu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kami pun diajak ke Royal Greenwich Observatory (RGO). Namun sebelumnya menikmati afternoon tea di Orangery, The Fan Museum, 12 Crooms Hill, Greenwich.
Kami berjalan cukup jauh dari dermaga Greenwich setelah naik kapal dari Westminster. Namun itu sebanding dengan pemandangan bangunan sepanjang jalan yang sayang dilewatkan untuk difoto.
![]() |
Koleksi tertua tertanggal berasal dari abad ke-10 dan yang termuda dari abad ke-18 dan 19. Pengunjung dapat menikmati desain unik dari masing-masing kipas yang memiliki fungsi yang berbeda seperti pendingin, aksesoris, simbol status, maupun hadiah untuk acara-acara tertentu.
Untuk masuk ke museum ini, kami membayar 4 Poundsterling (Rp 71 ribu) per orang. Selanjutnya setelah puas berkeliling, kami menuju bagian belakang museum. Sebuah rumah kaca atau orangery yang menempel ke bangunan museum dan menghadap taman apik, menjadi tempat kami menghabiskan afternoon tea.
"Afternoon tea di sini dianggap paling best value, karena kita bisa mendapat pengetahuan soal Fan Museum dan juga ngeteh," ujar Bianka Syarief, dari British Embassy. Dengan 6 Poundsterling (Rp 107 ribu), kita bisa menikmati teh, krim, selai dan cake.
Selanjutnya kami meneruskan perjalanan menuju Royal Greenwich Observatory (RGO). Sebelum menuju sana, kami melewati taman yang sangat luas. Dari kejauhan terlihat bangunan mencolok yang merupakan National Maritime Museum.
Observatorium ini letaknya di puncak bukit. Kami harus melalui jalan setapak yang menanjak, dan semakin curam saat mendekati lokasi. Wuiih, capek juga. Makin atas, suhunya pun makin dingin. Itu terbayar dengan pemandangan di atas. Indah banget! Terlebih saat itu waktu mulai memasuki senja. Semburat jingga memancarkan keemasan.
BACA JUGA: Nikmatilah London dari Thames River
Akhirnya sampailah di depan gedung Royal Greenwich Observatory. Di depan gedung yang dibangun tahun 1675 itu terdapat jam yang menempel pada dinding gerbang. Jika jam biasa adalah hanya 12 jam untuk satu putaran jarum pendek, maka pada jam ini diperlukan waktu 24 jam untuk menghabiskan waktu seputaran. Jam ini mulai beroperasi pada tahun 1852 dan saat ini gerak jam dikendalikan oleh high grade quartz clock dari ruang utama gedung Observatory.
Untuk masuk observatorium, kami harus membeli tiket sekitar 6,5 Poundsterling (Rp 115 ribu) per orang. Karena sudah terlanjur sore, kami hanya punya waktu kurang dari 30 menit, sehingga kami tidak bisa berkeliling ke setiap penjuru observatorium.
Dari pintu utama di bagian depan, pengunjung langsung diarahkan memutar gedung lewat bagian belakang dan terus mengarah ke halaman dalam. Di halaman, terdapat sebuah gedung dengan di atapnya ada bola berwarna merah.
![]() |
Selanjutnya saya masuk ke Meridian Building, yaitu rumah yang dijadikan pembatas dunia karena adanya garis paling terkenal yaitu Meridian Line. Ini merupakan garis pembatas dunia belahan barat dan timur.
Garis ini adalah posisi Garis Bujur (longitude) pada 0 (nol) derajat, dan dikenal dengan sebutan Prime Meridian. Di dalam rumah terdapat teleskop kuno nan besar, dan beberapa alat berat lainnya.
![]() |
![]() |
Ada pula Altazimuth Pavilion yang dibangun pada 1899 di mana terdapat teleskop untuk mengamati matahari. Sayangnya saya tak sempat masuk, karena hari sudah mulai gelap dan observatorium pun segera tutup.
![]() |
Oh ya, bagi kamu yang akan ke Greenwich, selain bisa menggunakan kapal menyusuri Thames River dari Westminster, bisa juga menggunakan bus dari Pekham Bus Station dengan bus nomor 53 dan 177 atau naik tube menuju Greenwich Station. (ern/krn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda