Inspiratif! Desa di China yang Bercocok Tanam di Atap Rumah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Inspiratif! Desa di China yang Bercocok Tanam di Atap Rumah

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 23 Nov 2017 16:10 WIB
Foto: Desa Jintai di China yang 2 kali bangkit dari bencana (dok. Rural Urban Framework)
Guangyuan - Kisah ini mungkin bisa menginspirasi traveler. Kisah tentang Desa Jintai di China yang bangkit dari bencana gempa, sampai bisa bercocok tanam di atap rumah.

Selalu ada hikmah di balik setiap bencana. Mungkin kata-kata bijak itulah yang diyakini oleh penduduk Desa Jintai, sebuah desa kecil di dekat Kota Guangyuan, Provinsi Sichuan, China.

Dari informasi yang dihimpun detikTravel, Kamis (23/11/2017), Desa Jintai pernah digoncang gempa hebat Wenchuan yang terjadi tahun 2008 silam. Kerusakan parah terjadi di desa ini. Hampir semua rumah penduduknya rusak berat, rata dengan tanah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski didera kesusahan, tetapi masyarakat Desa Jintai tidak mau menyerah dengan keadaan. Bantuan pun datang dari sebuah firma desain, Rural Urban Framework, pemerintah daerah setempat dan juga lembaga non profit lainnya.

(dok Rural Urban Framework)(dok Rural Urban Framework)


Mereka bahu membahu membangun kembali rumah-rumah yang hancur akibat bencana. Mencoba menyelamatkan hampir dari 5 juta orang dari ancaman menjadi gelandangan tanpa rumah.

Rupanya, bencana datang lagi tanpa diduga. Di bulan Juli 2011 Kali ini giliran tanah longsor melanda Jintai. Menghancurkan usaha rekonstruksi yang sudah mereka bangun.

Bangkit dari bencana kedua, para ahli dari Universitas Hong Kong datang dan membangun gedung perumahan dengan rancangan yang baru. Rancangan ini sangat fungsional, dan juga kuat terhadap bencana.

(dok Rural Urban Framework)(dok Rural Urban Framework)


Ada 22 buah gedung perumahan yang sudah dibangun di Desa Jintai. Desainnya unik, seperti saling bertumpang tindih. Yang paling penting, desain rumah ini berkonsep 'green building' alias memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan.

Setiap bangunan dirancang untuk hemat energi. Pencahayaan dan ventilasi dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga listrik bisa dihemat.

Lebih dari itu, setiap penduduk bisa menggunakan lahan di atas rumah untuk bercocok tanam. Warga bisa menanam sayur mayur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Bahkan bisa sambil beternak kecil-kecilan juga.

(dok Rural Urban Framework)(dok Rural Urban Framework)


Di bagian bawah bangunan, warga bisa memanfaatkannya sebagai workshop atau pun toko dan galeri untuk menjual hasil karya mereka. Bisa juga untuk berjualan makanan dari hasil panen mereka.

"Proyek ini menunjukkan bahwa model rekonstruksi berbasis lingkungan dan sosial setelah bencana gempa bisa dilakukan selagi kita meneliti perubahan yang terjadi di komunitas itu," ujar pihak Rural Urban Framework.

Desa Jintai bisa jadi percontohan desa yang bangkit dari bencana. Traveler yang melancong ke China bisa mengambil pelajaran dari desa itu, bahwa selalu ada hikmah di balik setiap bencana. (wsw/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads