Seperti Toraja, Filipina Juga Punya Makam di Dinding Tebing

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Seperti Toraja, Filipina Juga Punya Makam di Dinding Tebing

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 12 Apr 2018 19:30 WIB
Kuburan gantung di Sagada, Filipina (Thinkstock)
Sagada - Bukan hanya Toraja yang punya makam di tebing, ternyata Filipina juga punya. Bedanya, makam di Filipina ini digantung di tepi tebing. Penasaran?

Dilansir detikTravel dari situs BBC Travel, Rabu (11/5/2018), lokasi persisnya ada di Lembah Echo, wilayah Sagada di Pulau Luzon yang merupakan pulau utama di Filipina.

Jika dari Manila, Lembah Echo dapat ditempuh dengan berkendara sekitar 8,5 jam perjalanan darat. Seperti ke Toraja, butuh perjuangan untuk sampai ke sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kuburan gantung di sana merupakan tradisi dari Suku Igorot dan diperkirakan sudah dilakukan sejak 2.000 tahun lamanya. Menurut kepercayaan Suku Igarot, menggantung makam membuat orang yang meninggal lebih dekat dengan roh leluhur.

Peti-peti kayu yang digantung di tepi tebing (jacaranto/Instagram)


Secara tradisi, jenazah orang yang telah meninggal akan diletakkan di sebuah kursi kematian yang diikat dengan akar dan ditutupi selimut.

Kemudian jenazah akan diasapi agar tidak cepat membusuk. Mirip dengan tradisi mumifikasi di Papua, di mana jenazah diasapi sampai mengeras.

BACA JUGA: Ini Dia Mumi di Indonesia

Setelah itu, jenazah yang telah 'digantung' dan diasapi akan dibungkus daun dan ditaruh di dalam kuburan gantung oleh keluarga. Zaman dulu, ukuran petinya malah cenderung lebih kecil dari pada dewasa yang lebih panjang.

Menariknya lagi, peletakan jenazah pun harus dibuat seperti sedang meringkuk. Maknanya, mengingatkan akan posisi bayi saat di dalam rahim ibu.

Sayang, tradisi ini sudah tidak lagi dilakukan (Thinkstock)


Usut punya usut, tradisi itu diyakini berasal dari kawasan Tiongkok bagian selatan seperti Yunnan, Fujian, Hubei dan Jiangxi. Sebab, kuburan gantung seperti itu juga ditemukan di tempat-tempat tersebut.

Hanya saja, tradisi itu sudah tidak dilakukan lagi kini. Diketahui, tradisi penguburan itu terakhir dilakukan pada tahun 2010 silam.

Kini, keberadaan makam gantung itu telah menjadi atraksi wisata bagi para wisatawan. Menarik sekali ya traveler!

BACA JUGA: Motor Listrik Asal Filipina Ini Terbuat dari Bambu (rdy/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads