Setidaknya begitu menurut penuturan beberapa instruktur ski yang ditemui detikTravel. Atas undangan Club Med Indonesia dan HIS Travel, detikTravel mencoba main ski di Pegunungan Alpen selama sepekan.
Yannick, instruktur ski yang mengajari detikTravel bercerita kalau dirinya sudah belajar main ski sejak usia yang sangat muda: 2 tahun. Sekarang, usia Yannick sudah menginjak 42 Tahun. Itu berarti sudah 40 tahun Yannick bergelut dengan dunia ski.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Yannick menyebut di usia dini, merupakan usia terbaik untuk bermain ski. Soalnya di usia tersebut, kita tidak terlalu banyak berpikir. Yang ada di pikiran saat itu hanya main ski saja.
Sebaliknya, jika di usia dewasa baru belajar main ski, maka kita akan terlalu banyak pikiran. Bagaimana kalau jatuh, bagaimana beloknya, dll. Akibatnya karena terlalu banyak pertimbangan, kita malah tidak fokus terhadap ski itu sendiri. Akhirnya kita jadi takut, ragu-ragu dan sering jatuh.
![]() |
Sementara itu, instruktur ski lain bernama Maxime menyebut kalau skill bermain ski itu sama seperti skill naik sepeda. Skillnya akan tetap melekat sampai kita dewasa. Oleh karena itu, belajarnya seharusnya sedari kecil.
"Main ski itu sama seperti naik sepeda. Otak kita akan menyimpan memori ini sampai dewasa. Tinggal kita latihan lagi, supaya tidak lupa bagaimana caranya," terang Maxime.
![]() |
Meski harus sedari dini, tetapi tidak ada kata terlambat untuk bermain ski. Apalagi untuk traveler dari Indonesia, yang notabene berasal dari negara tropis yang tidak pernah mengalami winter dan salju.
Traveler hanya perlu rasa percaya diri dan keberanian untuk mencoba hal baru seperti bermain ski. Tertarik mencoba? (wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol