500 Ribu Turis Indonesia ke Hong Kong Pada 2017 Termasuk Muslim Traveler

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Muslim Traveler

500 Ribu Turis Indonesia ke Hong Kong Pada 2017 Termasuk Muslim Traveler

Kanavino Ahmad Rizqo - detikTravel
Senin, 30 Apr 2018 08:20 WIB
Panorama Hong Kong saat malam (Kanavino Ahmad Rizqo /detikTravel)
Hong Kong - Tren perkembangan traveler muslim yang datang ke Hong Kong terus meningkat. Sepanjang 2017 saja, ada 500 ribu turis Indonesia termasuk traveler muslim.

"Saya tidak ingat berapa jumlahnya (traveler muslim yang datang ke Hong Kong), tapi saya ingat tahun lalu kira-kira ada lebih dari 500 ribu orang dari Indonesia yang berkunjung ke Hong Kong," kata Senior Manager Marketing Hong Kong Tourism Board, Amy Lam, saat berbincang dengan detikTravel di Sham Shui Po, Hong Kong, Kamis (26/4/2018).

Amy mengatakan, meningkatnya jumlah traveler muslim itu bukan terjadi di Hong Kong saja tapi juga di beberapa negara lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi saat ini muncul traveler muda muslim yang pergi ke luar negeri tidak hanya sekadar untuk liburan saja, tapi juga ingin mengetahui dan mempelajari budaya negara setempat.



"Kami melihat ada kebutuhan spesial dari wisatawan muslim dan perkembangan tren wisatawan muslim tidak hanya di Hong Kong tapi juga di berbagai belahan dunia lainnya. Kami juga melihat adanya tren 'young moslem travelers' dan kebutuhan mereka mungkin sedikit berbeda dari generasi sebelumnya," imbuh Amy.

500 Ribu Turis Indonesia ke Hong Kong Pada 2017 Termasuk Muslim TravelerSenior Manager Marketing Hong Kong Tourism Board, Amy Lam (Kanavino Ahmad Rizqo /detikTravel)

Karena itu, Amy menyebut Hong Kong terus berbenah untuk menyediakan fasilitas wisata yang ramah terhadap traveler muslim. Hal itu terbukti dengan adanya destinasi wisata yang banyak menyediakan makanan halal dan tempat salat.

"Kami juga menyediakan makanan halal dan fasilitas ramah wisatawan muslim di sini. Kami sendiri masih mendiskusikan hal ini ke sejumlah tempat seperti hotel atau atraksi lainnya untuk menyediakan kebutuhan wisatawan muslim," ujar dia.

Selain itu, dia juga berharap traveler muslim dapat memberikan masukan terkait kebutuhan yang diperlukan saat berada di Hong Kong.



Masukan itu dibutuhkan agar Hong Kong bisa memperbaiki diri sebagai destinasi wisata yang ramah terhadap traveler muslim.

"Seperti yang sudah saya bilang, Hong Kong bukan negara muslim, jadi mereka belum punya pemahaman yang baik tentang bagaimana kebutuhan dan kebiasaan orang muslim. Sejujurnya kami masih mempelajarinya dan saya sangat senang untuk mempelajarinya," ucap Amy.

"Saya mungkin salah menginterpretasikan apa yang kamu butuhkan atau sepenuhnya salah mengartikan apa yang kamu inginkan. Tetapi dengan interaksi kamu dapat menceritakan apa yang kamu inginkan," tutup Amy. (rdy/fay)

Hide Ads