Kehidupan Rakyat Korut di Perbatasan China

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kehidupan Rakyat Korut di Perbatasan China

Bona, Bona - detikTravel
Kamis, 28 Jun 2018 19:18 WIB
Korea utara dari perbatasan China (Damir Sagolj/Reuters)
Tumen - Kehidupan rakyat Korea Utara memang selalu menarik untuk diulik. Di kota perbatasan China, traveler bisa melihat langsung keseharian warga lokal korut.

Berbatasan dengan Korea Utara membuat China menarik untuk disambangi. Melalui perjalanan di perbatasan China, traveler bisa melihat langsung kehidupan warga Korut, seperti yang diintip detikTravel dari Reuters, Kamis (28/6/2016).

Di sebuah menara di Kota Hunchun, China terdapat teropong dengan tipe militer yang mengarah langsung ke Korea utara dan Rusia. Dari teropong ini terlihat jelas bagaimana masyarakat Korea Utara menjalani kesehariannya. Dari teropong ini juga terlihat sebuah gedung dengan foto 2 mantan pemimpin Korea utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalau dari Kota Tumen, China, perbatasan dengan Korea utara ditandai dengan sebuah tulisan dan bangunan kecil mirip halte. Di atas bangunan tersebut ada lambang bendera China dan Korea Utara. Turis yang lewat daerah ini bisa dengan bebas berfoto dengan latar belakang Negara Korea Utara.

Kota Linjiang tak berbatasan langsung dengan Korut karena adanya Sungai Yalu. Dari tepi sungai ini, traveler dapat melihat kegiatan warga korut yang mengambil air ketika musim dingin tiba.

Teropong wisatawan untuk melihat Korut (Damir Sagolj/Reuters)Teropong wisatawan untuk melihat Korut (Damir Sagolj/Reuters)

Nampaknya daerah perbatasan ini menjadi tempat yang tepat untuk melihat Korea Utara lebih dekat. Karena pemerintah Korut juga meletakkan video propaganda dengan layar besar di kota ini.

Sungai Yalu sendiri menjadi perbatasan antara 2 negara. Korea Utara menempatkan menara pandang di atas bukit dekat sungai.

Warga korut juga menggantungkan hidupnya di Sungai Yalu. Mereka mengaku mencari emas di sepanjang Sungai Yalu, lengkap dengan peralatan snorkeling.

Sungai Yalu sendiri mengalir di beberapa kota di China. Di Kota Changbai China, traveler bisa melihat langsung Kota Hyesan di Korut yang padat dengan pemukiman warga.

Video propaganda Korut (Damir Sagolj/Reuters)Video propaganda Korut (Damir Sagolj/Reuters)

Perbatasan Kota Hyesan sendiri dijaga dengan ketat oleh pemerintah Korea Utara. Kalau kamu beruntung, kamu bisa melihat penjaga perbatasan yang bertugas.

Masyarakat Korut di Kota Hyesan menjadikan Sungai Yalu sumber air. Warga Hyesan tetap mencuci baju walau pun sungai ini tertutup salju.

Di Kota Dandong China, traveler juga bisa menikmati indahnya Sungai Yalu dan melihat Kota Sinuiju, Korut lewat teropong binokular.

Bianglala di Kota Sinuiju, Korut (Damir Sagolj/Reuters)Bianglala di Kota Sinuiju, Korut (Damir Sagolj/Reuters)

Tak hanya melihat lewat teropong, traveler yang mau naik kapal wisata disepanjang Sungai Yalu juga bisa. Dari Kota Dandong, traveler akan diajak untuk melihat Korut lebih dekat.

Setelah puas naik kapal wisata, kamu juga bisa membeli oleh-oleh khas Korea Utara. Ada red book, pistol mainan dan uang mainan Korut yang bisa kamu jadikan suvenir.

Di luar kota Dandong, Korea Utara berbatasan langsung dengan China. Batas ini ditandai dengan plakat bertuliskan 'Inisiatif untuk menjaga ketertiban di sepanjang perbatasan'. (bnl/aff)

Hide Ads