Kapel Sistina adalah kapel di dalam Istana Apostolic, kediaman resmi Paus Fransiskus di Vatikan. Kapel ini memiliki warisan seni yang tak ternilai harganya, yaitu lukisan seniman termasyhur, Michelangelo yang terpampang di langit-langit kapel tersebut.
Keindahan lukisan masterpiece karya Michelangelo ini pula yang membuat Miguel Fransisco Macias, seorang pensiunan desainer grafis dari Meksiko takjub dan terpesona. Miguel berkunjung ke Kapel Sistina pada tahun 1999.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lukisan Michelangelo di Kapel Sistina yang asli (Reuters) |
Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Minggu (14/10/2018), selama 18 tahun Miguel mengerjakan proyek ini. Dia dibantu oleh 2 orang sukarelawan. Semua biaya proyek didanai dari kantong pribadi Miguel.
Miguel memilih Gereja Perpetuo Socorro di Mexico City sebagai tempatnya berkarya. Miguel memilih gereja ini karena bentuk langit-langitnya mirip dengan yang ada di Kapel Sistina.
Miguel tidak langsung melukis di langit-langit gereja, melainkan dia melukis dulu di atas kanvas. Jika sudah jadi, barulah kanvas ini akan dipasang di langit-langit gereja.
Dia membagi langit-langit gereja menjadi 14 bagian kanvas. Masing-masing kanvas ukurannya selebar 45 kaki (13,7 meter). Terbayang kan betapa besar lukisan ini?
Miguel dibantu 2 asistennya melukis di kanvas (AFP/GETTY IMAGES) |
Pertama-tama, Miguel membuat sketsanya terlebih dahulu. Barulah kemudian sketsa ini diwarnai sesuai dengan lukisan aslinya. Pokoknya semuanya dibuat sedetail mungkin mirip dengan aslinya.
Miguel bahkan yakin bahwa replika yang dia buat lebih bagus dibanding aslinya. Itu karena tinggi langit-langit Gereja Perpetuo Socorro yang hanya 10 meter (dibandingkan dengan tinggi Kapel Sistina yang 20 meter), membuat pengunjung lebih jelas saat melihat lukisan Miguel.
"Itulah sebabnya lukisan di sini akan terlihat lebih bagus," kata Miguel seperti ditulis media Infobae dari Meksiko.
Sampai saat ini, pekerjaan Miguel masih belum usai. Meskipun dia sudah mengerjakan proyek ini 14 tahun lebih lama dari yang dilakukan Michelangelo, tapi dia mengaku tidak akan berhenti atau menyerah.
"Ini adalah pekerjaan Tuhan. Tidak ada kata berhenti dalam pekerjaan Tuhan," tutupnya.
Miguel dan hasil karyanya (AFP/GETTY IMAGES) |












































Lukisan Michelangelo di Kapel Sistina yang asli (Reuters)
Miguel dibantu 2 asistennya melukis di kanvas (AFP/GETTY IMAGES)
Miguel dan hasil karyanya (AFP/GETTY IMAGES)
Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Tarif Parkir Terbaru di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Ini Rinciannya