Lautan Manusia di Forbidden City, Ikonnya China

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari China

Lautan Manusia di Forbidden City, Ikonnya China

Rita Uli Hutapea - detikTravel
Kamis, 15 Nov 2018 08:15 WIB
Lautan manusia di Forbidden City, ikonnya China (Rita/detikTravel)
Beijing - Selain Tembok Besar, China juga punya Forbidden City yang jadi landmark-nya. Pemandangan lautan manusia jadi hal lazim yang traveler jumpai di sini.

Siapa tak kenal Forbidden City, jantung megah China yang jadi destinasi favorit para turis mancanegara. Dibangun pada tahun 1420 saat era Dinasti Ming, bekas istana kekaisaran China ini merupakan struktur istana kekaisaran terbesar di dunia.

Berlokasi di pusat kota Beijing, sebelah utara Lapangan Tiananmen, Forbidden City sangatlah luas karena terdiri dari 980 bangunan dengan luas sekitar 720.000 meter persegi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, tempat ini dikelilingi dengan tembok besar yang sangat kokoh. Ini merupakan istana bagi 24 kaisar, 14 kaisar dari Dinasti Ming dan 10 kaisar dari Dinasti Qing.

detikTravel dan rombongan wartawan dan akademisi Indonesia mengunjungi Forbidden City pekan lalu atas undangan Kedutaan Besar China di Indonesia. Lautan manusia tampak berjejal memenuhi areal ini.

Lautan manusia di Forbidden City (Rita/detikTravel)Lautan manusia di Forbidden City (Rita/detikTravel)

Cuaca dingin dan hujan gerimis tak menyurutkan warga lokal maupun turis asing berbondong-bondong ke areal bersejarah ini.

"Menurut mitos masyarakat China lokal, istana ini diberi nama Forbidden City karena dulunya semasa zaman kerajaan, tak ada satu pun orang yang bisa masuk dan keluar begitu saja ke kompleks istana tanpa seizin raja pada saat itu," kata Alex, tour guide kami.

"Jadi tidak sembarang orang bisa masuk dan keluar dari kerajaan, oleh karena itu tempat ini disebut sebagai istana terlarang atau Forbidden Palace yang sekarang menggunakan nama Forbidden City," imbuh tour guide kami menjelaskan.

Butuh 14 tahun untuk membangun istana ini (Rita/detikTravel)Butuh 14 tahun untuk membangun istana ini (Rita/detikTravel)

Butuh waktu 14 tahun untuk membangun Forbidden City, mulai dari tahun 1406 hingga 1420.. Ini dibangun oleh lebih dari 1 juta pekerja, termasuk lebih dari 100 ribu pengrajin. Ini merupakan istana kekaisaran China selama 492 tahun (tahun 1420-1912).

Di area ini terdapat 980 bangunan dengan lebih dari 8.700 ruangan. Forbidden City dikelilingi oleh tembok setinggi 10 meter dengan panjang 3,4 kilometer. Pada tahun 1987, Forbidden City ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan budaya dunia yang wajib dijaga.

Warna utama Forbidden City adalah kuning dan merah. Tembok-tembok, pilar, pintu dan jendela-jendela sebagian besar dicat merah, yang dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan dalam budaya China. Selama dinasti Ming dan Qing, warna kuning menjadi simbol kekuasaan tertinggi dan hanya digunakan oleh keluarga kaisar.

Di tempat ini, kita bisa melihat beberapa peninggalan Dinasti Ming hingga Dinasti Qing, juga banyak patung-patung peninggalan beberapa dinasti yang indah dan sangat bersejarah. Selain itu, setelah kita selesai berkeliling di dalam wilayah kerajaan, kita bisa menikmati teh di Goverment Tea House yang berada di area Imperial Garden yang berada di bagian belakang.

Salah satu bangunan di Forbidden City (Rita/detikTravel)Salah satu bangunan di Forbidden City (Rita/detikTravel)

Kita bisa menikmati beragam teh dan minuman di sana. Uniknya, cara penyajiannya masih sama seperti dahulu ketika menyajikan teh untuk para kaisar.

Forbidden City buka setiap hari kecuali hari Senin, mulai pukul 08.30 hingga 17.00 setiap harinya. Setiap tahun tercatat sekitar 14 juta orang berkunjung ke monumen megah ini, dengan maksimum 80 ribu pengunjung per hari.

Untuk masuk ke sana, pengunjung cukup merogoh kocek 40 yuan atau sekitar Rp 80 ribu.

(bnl/bnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads