Dilansir detikTravel dari CNN Travel, Rabu (28/11/2018) kampus ini bernama Universitas Banasthali Vidyapith. Kampus khusus perempuan ini berada di Vanasthali, India.
Kampus ini didirikan oleh seorang politikus yang berasal dari keluarga petani di Rajasthan, Hiralal Shastri. Mereka pindah ke Desa Vanasthali tahun 1929 dan mendirikan program sosial untuk mendidik petani dan rekontruksi desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana pelatihan di tahun 1960 (dok Banasthali Vidyapith) |
Kampus pun makin berkembang dan sampai saat sekarang kampus ini pun menawarkan 28 disiplin ilmu, salah satunya adalah konsentrasi penerbangan alias pilot.
Mereka memperkenalkan Gliding &Flying Club dengan 5 armada pesawat pada tahun 1960-an dengan kondisi hanya sedikit pilot perempuan di dunia. Tujuan awalnya adalah membangun kepercayaan diri perempuan sebagai programholistik sekolah. Program ini kemudia berevolusi menjadi School of Aviation dimana perempuan bisa mengejar lisensi, gelar sarjana atau lisensi pilot komersial.
Bagi siswi yang telah mendapatkan lisensi pilot, daripada mengejar penerbangan sebagai karir, Banasthali menyediakan terbang gratis selama 5-10 jam. Selama bertahun-tahun sekolah ini pun menghasilkan pilot perempuan, salah satunya adalah Avani Chaturvedi. Dia dikenal sebagai perempuan pertama India yang menerbangkan pesawat tempur pada usia 24 tahun di tahun 2016.
Saxena berfoto di samping pesawat (dok Tarana Saxena) |
Namun dia beruntung orangtuanya berpikiran terbuka dan tidak mempedulikan omongan orang-orang. Dia juga mengungkapkan bahwa di awal penerbangan memakan biaya yang cukup mahal.
Saat ini, 12 persen pilot di India adalah perempuan. Jumlah ini adalah yang tertinggi di dunia. Sebanyak 2.600 wanita di India telah menerbangan pesawat pribadi, pilot angkatan laut dan helikopter.
Sekarang perempuan India bisa belajar di lembaga penerbangan manapun di India. Tetapi Banasthali Vidyapith menjadi institusi utama yang berada di garis depan pendidikan perempuan di India. (rdy/aff)












































Suasana pelatihan di tahun 1960 (dok Banasthali Vidyapith)
Saxena berfoto di samping pesawat (dok Tarana Saxena)
Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons
Makam Ulama Abal-abal di Lamongan Dibongkar, Namanya Terdengar Asing