Konfusius adalah filsuf legendaris China yang menciptakan ajaran Konghucu 2.500 tahun lalu. Ada yang menarik dari sejarah hidupnya, ternyata dialah yang menciptakan pembagian jam pelajaran ketika dia mengajar para muridnya di Qufu, Shandong, China.
Temple of Confusius menjadi tempat untuk mengenal sejarah dari Confusius di Shandong, China. Selain kelenteng, ada hal menarik yang ditemui oleh detikTravel bersama Dwidaya Tour.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiap harinya, Konfusius akan mengajar dari balik gazebo merah di tengah area kelenteng. Sedangkan para muridnya akan berkumpul di sekeliling gazebo untuk mendengarkan.
![]() |
Sebelum memulai pengajaran, Konfusius akan berjalan ke depan gazebo. Di situ ada sebuah patung menyerupai arca.
"Konfusius akan membakar sebatang pengharum mirip dupa dan diletakkan di atas patung tersebut," ujar Dennis, pemandu dari China International Travel Service.
Wewangian yang dibakar oleh Konfusius bukan cuma jadi pengharum, api juga pengingat waktu. Wewangian tersebut akan habis dalam waktu 45 menit.
"Jika wewangian sudah habis, maka kelas akan dibubarkan. Dari sinilah asal mula pembagian waktu belajar sekolah di China, satu jam mata pelajaran adalah 45 menit" jelas Dennis.
![]() |
Pembagian waktu belajar ini tak hanya diterapkan di China, tapi di banyak negara. Indonesia pun memberikan waktu satu jam pelajaran sekolah adalah 45 menit, sama dengan metode Konfusius.
Di dalam gazebo sendiri hanya terdiri dari beberapa batu peninggalan raja-raja. Selebihnya hanya ada bangku-bangku taman di sekeliling gazebo, seperti saat Konfusius mengajar.
Jadi, sudah tahu kan asal mula pembagian waktu belajar di sekolah? (bnl/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum