Dalam acara debat Cawapres yang berlangsung pada hari Minggu malam kemarin (17/3), Cawapres kubu nomor 1, Ma'ruf Amin menyatakan keinginnannya untuk mempopulerkan kebudayaan Indonesia melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Dalam upaya mempopulerkan kebudayaan Indonesia, Ma'ruf menekankan pentingnya wadah atau infrastruktur pendukung. Contohnya seperti Australia yang memiliki Sydney Opera House.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Diresmikan pada 20 Oktober 1973 oleh Ratu Elizabeth II, Sydney Opera House dibangun setelah menunggu selama 14 tahun. Padahal, desainnya telah ada sejak tahun 1956.
BACA JUGA: Sydney Opera House di Kala Malam, Cantiknya!
Memiliki luas sekitar 1,62 hektar, disebut kalau 7 pesawat A380s dapat dijajar di sana berdampingan. Berada di Bennelong Point atau tepi Pelabuhan Sydney, Sydney Opera House dilengkapi dengan panorama indah.
Walau lebih dikenal sebagai landmark dan objek wisata, nyatanya Sydney Opera House dibangun sebagai tempat pertunjukan budaya Australia. Diketahui, venue ini telah menjadi tuan rumah untuk sekitar 1.500 event setiap tahunnya.
Dikenal akan bentuknya yang mirip seperti kerang atau siput, ada sejumlah fasilitas dan ruang publik di dalam Sydney Opera House. Mulai dari Concert Hall, Theater, studio, ruang rekaman dan lainnya ada di dalamnya.
![]() |
Fakta menarik lainnya, Sydney Opera House juga telah masuk Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2007 lalu. Keren!
Di dalam negeri, Indonesia telah memiliki beberapa bangunan dan pusat budaya seperti Sydney Opera House. Contohnya seperti Taman Ismail Marzuki, Gedung Kesenian Jakarta dan Aula Simfonia di Kemayoran. (msl/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan