Kota Yeoju di Korea Selatan mungkin tak setenar Busan atau Seoul. Tapi di kota ini punya tempat wisata di Korea Selatan yang unik berupa kuil bersejarah dengan pemandangan paling ekostis.
Nama kuil ini adalah Silleuksa, seperti yang diintip detikcom dari situs resmi pemerintah Yeoju, Selasa (13/8/2019). Silleuksa dianggap bersejarah karena dibangun pendeta suci Wonhyo pada masa pemerintahan Raja Jinpyeong saat Dinasti Silla.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Maju ke zaman sekarang, Silleuksa Temple bukan cuma jadi kuil biasa. Hal ini bisa dilihat dari letaknya.
Biasanya kuil berada di dalam hutan atau di balik gunung. Namun Silleuksa berada di pinggir Sungai Namhan. Ini menjadikannya sebagai satu-satunya kuil yang berdampingan dengan sungai di Korea.
Karena lokasinya ini, Silleuksa Temple dikarunia dengan pemandangan super romantis. Saat matahari kembali ke peraduan, langit senja berwarna ungu, pink dan jingga akan mewarnai.
Di ujung horizon, batas air dan langit menjadi satu. Bias warna langit tampil anggun dalam cerminan sungai. Sungguh romantis!
Selain dibuka untuk umum, kuil cantik ini juga menyediakan wisata religi yang super tenang. Traveler bisa beristirahat tanpa melakukan apa pun, membaca buku, menenangkan pikiran di kuil ini. Peraturan yang harus ditaati adalah ikut dalam waktu makan dan berdoa.
![]() |
Wisatawan juga diperbolehkan untuk mengadakan kemping di area yang disediakan. Ada lebih dari 200 pohon zelkova yang berumur puluhan tahun untuk menyejukkan suasana.
Cara pergi ke sana:
Silleuksa Temple berada sekitar satu jam dari Seoul. Traveler yang main ke Korea Selatan bisa mampir ke kuil ini untuk menikmati senja yang romantis dari Silleuksa Temple.
Fasilitas yang diberikan berupa kamar kecil, tempat parkir, penyewaan kapal, taman bermain, tempat panahan sampai toko suvenir. Biaya masuk dan parkirnya gratis.
(bnl/fay)
Komentar Terbanyak
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?