Jakarta adalah salah satu kota yang paling cepat tenggelam di dunia, menurut World Economic Forum, seperti dilansir CNN, Rabu (28/8/2019). Hal itu dikarenakan naiknya permukaan air laut dan pengambilan air tanah yang berlebihan.
Masalah serupa tak hanya dihadapi Jakarta. Setidaknya ada lima kota yang bernasib dan risiko yang sama, yakni:
1. Houston
Foto: (CNN)
|
Houston Chronicle melaporkan bahwa bagian wilayah dari Harris County, yakni Houston, telah tenggelam atau mengalami penurunan tanah sedalam 3 meter. Itu terjadi sejak 1920-an, menurut data dari US Geological Survey.
Daerah ini terus tenggelam sedalam 2 inci per tahun dan dapat dengan cepat bertambah. Anggota legislator telah mencoba untuk mengatasi masalah ini dengan menciptakan sebuah distrik khusus untuk memompa air tanah pada tahun 1975.
Tetapi masalahnya tetap ada. Masih banyak sumur-sumur pribadi dan para pemasok air terus menarik dari sumber-sumber air yang ada.
2. Lagos
Kota Lagos (CNN)
|
Lanskap geografinya membuat Lagos rawan banjir dan garis pantainya sudah terkikis. Seiring naiknya permukaan laut akibat pemanasan global, kota ini semakin berisiko tenggelam.
Studi dari 2012 mengungkapkan bahwa karena garis pantai Nigeria sangat rendah, kenaikan air lautnya mencapai sekitar 1 hingga 3 meter. Bencana pun datang perlahan menghantui kota ini.
Sebuah studi terpisah pada tahun ini menemukan bahwa permukaan laut global bisa naik lebih dari 2 meter pada akhir abad ini.
3. New Orleans
Kota New Orleans (CNN)
|
Kota ini rentan terhadap kenaikan permukaan laut dan posisi yang sangat dekat dengan di pantai. Para ilmuwan telah menemukan bahwa kota itu akan tenggelam sedalam 1 centimeter dalam setahun.
4. Beijing
Beijing (CNN)
|
Beijing, yang bukan kota pesisir, sangat bergantung pada air tanah sebagai sumber air utamanya. Air telah disedot selama bertahun-tahun dan menyebabkannya tenggelam.
5. Washington DC
Foto: (CNN)
|
Tapi tidak seperti Jakarta, tenggelamnya Washington tidak ada hubungannya dengan akuifer atau naiknya permukaan laut, yakni disebabkan lapisan es dari zaman es terakhir. Lapisan es setinggi satu mil mendorong daratan di bawah Chesapeake Bay ke atas.
Ketika lapisan es mencair, ribuan tahun yang lalu, tanah kembali tenang. Para peneliti sekarang percaya bahwa daerah itu secara bertahap mengalami penurunan tanah, sebuah proses yang bisa bertahan ribuan tahun.
Tetapi permukaan laut di Chesapeake Bay juga meningkat. Dan, itu juga dapat menyebabkan masalah baru.
Halaman 2 dari 6
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour