Melahirkan Satu Bayi Dapat Uang Rp 155 Juta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Melahirkan Satu Bayi Dapat Uang Rp 155 Juta

Afif Farhan - detikTravel
Sabtu, 26 Okt 2019 23:45 WIB
Ilustrasi bayi (iStock)
Helsinki - Beda negara, beda masalahnya. Kalau di Finlandia, negara di Eropa ini punya masalah pertumbuhan populasi.

Finlandia merupakan negara di bagian utara Eropa. Mungkin namanya masih kalah pamor dibanding Prancis atau Inggris sebagai destinasi wisata impian traveler. Namun Finlandia punya satu hal yang sangat menarik, inilah negara paling aman dan paling bahagia.

Finlandia juga punya bentang alam yang indah dan bangunan bersejarah. Namun tak ada gading yang tak retak, Finlandia juga punya masalah. Masalah berupa sedikitnya pertumbuhan populasinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BACA JUGA: Mengapa Finlandia Jadi Negara Paling Aman dan Bahagia?

Melahirkan Satu Bayi Dapat Uang Rp 155 JutaSudut-sudut Kota Helsinki, ibu kota Finlandia (iStock)


Dilansir dari BBC, JSabtu (26/10/2019) Finlandia sudah mengalami masalah tersebut sejak tahun 2013. Statistics Finland mencatat, tingkat kelahiran bayi turun ke level yang terendah yakni menjadi 1.43 pada 2018 dari angka 1.87 pada 2010.

Ambil contoh di Lestijarvi, suatu kota kecil di Finlandia yang hanya dihuni 800 penduduk. Di tahun 2012, hanya ada satu bayi yang lahir di sana!

"Kalau ada bayi yang lahir di sini, itu bagaikan 'wake up call' bagi semua orang. Semua orang akan tahu!" kata penduduk setempat, Paula Jokela.

Ilustrasi bayiIlustrasi bayi (iStock)


Pemerintah Finlandia punya ide menarik untuk mengatasi masalah di Lestijarvi. Dibuatlah kebijakan baru, bagi wanita yang melahirkan bayi akan mendapat uang sebesar 10.000 Euro atau sekitar Rp 155 juta (1 Euro = Rp 15.598).

Semenjak diberlakukan kebijakan barunya dari tahun 2013, sekitar sudah 6 tahun, tercatat sudah 60 bayi lahir di sana. Bandingkan, 7 tahun sebelumnya jika ditotal hanya 38 bayi yang lahir!

Masalah sedikitnya pertumbuhan populasi memang sudah menghantui berbagai negara di Eropa, termasuk di Asia. Bahayanya adalah, puluhan tahun mendatang, hanya sedikit warga yang berada pada usia produktif kerja.

Banyak hal yang membuat pertumbuhan populasi begitu sedikit. Beberapa di antaranya seperti warga yang enggan menikah, sibuk meniti karir, perekonomian yang sulit, dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Korea Selatan Kurang Anak

Kembali ke Finlandia, pemerintahnya punya banyak cara agar merayu warganya melahirkan bayi. Finlandia memiliki banyak program tunjangan keluarga yang kuat, seperti tunjangan anak sekitar 100 Euro per bulan (sekitar Rp 1,5 juta), hingga orang tua bisa dapat cuti melahirkan (baik untuk istri dan suaminya) selama 9 bulan dengan tetap masih mendapat 70 persen gaji per bulan.

Negara lain di Eropa, yakni Estonia punya cara-cara yang mirip dengan Finlandia. Sejak tahun 2017, Estonia memberikan tunjangan anak per bulan sebesar 60 Euro atau sekitar Rp 936 ribu untuk anak pertama. Lalu bagi anak kedua dan ketiga, tunjangannya 100 Euro per bulan atau sekitar Rp 1,5 juta. Kalau ada keluarga yang punya tiga anak atau lebih, ditambah bonus 300 Euro per bulan atau sekitar Rp 4,6 juta.

BACA JUGA: 10 Kolam Renang di Bandung yang Bikin Liburan Kamu Menyenangkan

Lewat cara-cara merayu dengan finansial, masalah sedikitnya pertumbuhan populasi memang teratasi. Tapi apakah, itu bisa bertahan sampai bertahun-tahun ke depan?




(aff/aff)

Hide Ads