![]() |
Bermasalah sejak awal
Mengapa bandara baru yang bernama resmi Berlin Brandenburg Airport Willy Brandt pembangunannya perlu waktu lama? Konstruksi resminya dimulai pada tahun 2006.
Upaya memprivatisasi proyek gagal total oleh dewan bandar udara yang bertanggung jawab ada di bawah pemerintah Jerman, negara bagian Brandenburg dan Kota Berlin. Pembangunan Bandara Brandenburg menelan biaya kasar senilai 2,83 miliar euro atau USD 3,1 miliar pada nilai tukar hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah kendala teknis menunda lagi pembangunan Bandara Brandenburg dan biayanya membengkak. Proyeksi biaya awal sebesar 2,83 miliar euro pun masih kurang.
Berbagai masalah arsitektur, struktural, dan teknis muncul pada tahun 2011 hingga meniadakan pembukaan pada Juni 2012. Pada akhir tahun itu, inspektur penerbangan mulai masuk ke kawasan konstruksi untuk memeriksa sistem alarm dan fitur keamanan.
Desain sistem proteksi kebakaran mengalami kesalahan. Itu menandakan adanya masalah besar dan menyangkut elemen utama, seperti ukuran eskalator, desain langit-langit hingga penghitung tiket.
Pembukaan yang luar biasa sudah dibayangkan dan Kanselir Jerman Angela Merkel akan memberi pidato. Namun semua itu hanya angan karena pembatalan beberapa minggu sebelumnya dan tentu bikin malu bagi para pejabat Jerman.
Tahun pembukaan diganti jadi 2014, lalu 2016. Audit negara bagian Brandenburg selesai pada 2016 dan menyimpulkan bahwa kegunaan bandara kurang dari 57%.
Akhirnya, para pejabat memutuskan untuk berhenti menawarkan waktu pembukaan dan menunda seluruh proyek sampai adanya penyelesaian perbaikan besar-besaran dalam manajemen dan konstruksi. Akhirnya, karena pengeluaran melonjak melewati angka 7,3 miliar euro, wkatu pembukaannya didorong ke tahun 2020.
Bandara ini tetap sulit dijual bagi banyak warga Berlin yang terus-menerus dikecewakan. Bahkan, sekarang telah ada banyak penelitian tentang seberapa realistis proposisi pembukaan pada tahun 2020 itu.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan