Jakarta - Fans sepakbola boleh jadi cukup familiar dengan jersey klub Inggris
Arsenal. Liriklah ke bagian lengan, ada tulisan 'Visit Rwanda' di sana. Sudah tahu kalau
Rwanda ini bebas visa buat pemegang
paspor Indonesia?
Sejak 2018 lalu, Rwanda memang sudah resmi hadir di
jersey Arsenal sebagai tourism partner. Kerja sama tersebut berlangsung tiga tahun mulai musim 2018/2019, membuat logo 'Visit Rwanda' nampang di lengan jersey
The Gunners.
Visit Rwanda di jersey Arsenal. (Foto: Photo by Alex Pantling/Getty Images) |
Rwanda kabarnya menggelontorkan dana sebesar 30 juta pound sterling. Cukup besar mengingat pada saat itu Rwanda tercatat sebagai salah satu negara termiskin dunia dan bahkan menerima bantuan 62 juta pound sterling dari Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pro dan kontra memang lahir, tapi Rwanda tampaknya memang punya impian besar untuk membuat sektor pariwisatanya mendunia lewat kehadiran 'Visit Rwanda' di lengan jersey Arsenal.
Baca juga: Mengenal Rwanda di Jersey Baru ArsenalLantas apa daya tarik pariwisata dari negara Afrika Tengah yang merdeka pada 1 Juli 1962, dan turut menjadikan bahasa Inggris dan Prancis sebagai bahasa resmi ini? Yang pertama adalah wisata alamnya.
Rwanda, dengan sejumlah taman nasional, menawarkan petualangan safari seru di alam liar, termasuk melihat langsung habitat gorila gunung di Volcanoes National Park -- salah satu dari tiga taman nasional yang menawarkan pengalaman tersebut.
Safari di Taman Nasional Akagera. (Foto: VisitRwanda.com) |
Ada pula Taman Nasional Akagera di dataran rendah yang memiliki kombinasi padang rumput sabana, pepohonan, dan sejumlah danau. Turis berkesempatan safari dan melihat langsung kehidupan satwa seperti singa dan badak di alam liar.
Baca juga: Melihat Jauh ke Rwanda, Bangkit dari Masa Kelam dengan PariwisataSelain itu ada Taman Nasional Nyungwe yang dideskripsikan VisitRwanda.com sebagai, "Salah satu hutan hujan paling tua di Afrika, Nyungwe punya keanekaragaman hayati dan keindahan spektakuler." Wilayah pegunungan di taman nasional ini merupakan habitat dari beragam satwa liar, termasuk populasi simpanse dan 12 spesies primata lainnya.
Kota-kota di Rwanda juga menawarkan atraksi tak kalah menarik. Di bagian selatan, misalnya, ada Nyanza yang memiliki rekonstruksi dari Istana Raja yang bentuknya seperti sarang lebah.
Sedangkan di barat ada wilayah Rubavu tempat yang menawarkan keindahan berbeda karena erat nuansa airnya. Di salah satu kotanya, Gisenyi, ada Danau Kivu yang terkenal indah tapi juga punya potensi mematikan.
Baca juga: Danau Cantik di Afrika Ini Bisa Membunuh 2 Juta OrangPemandangan yang dihadirkan danau seluas 2.220 km persegi dengan kedalaman hingga 400 meter ini bakal bikin turis mager alias malas gerak. Tapi jauh di kedalaman 300 meter, tersimpan 65 kilometer kubik gas metana, serta 256 kilometer kubik karbon dioksida (CO2).
Gas metana dan karbon dioksida yang mengendap di bawah permukaan danau menjadi ancaman jika terjadi aktivitas gunung vulkanik, yang bisa menyebabkan tekanan di permukaan danau. Gas metana dan karbon dioksida bisa naik ke permukaan lalu 'meledak'.
Pemandangan Danau Kivu. (Foto: iStock) |
Namun, pesona Danau Kivu dengan panorama perairan biru tenang dan pegunungan hijau tetap membuatnya jadi salah satu primadona di Afrika. Apalagi danau yang terletak di perbatasan Rwanda dan Kongo ini juga salah satu yang terbesar di Afrika.
Oya, saat wisata ke Rwanda, turis disarankan tidak membawa serta kantung plastik. Itu karena negara ini sudah melarang penggunaan kantung plastik. Masyarakat setempat pun telah diberikan edukasi mengenai kebersihan dan konservasi alam.
Karena Rwanda adalah salah satu negara
bebas visa buat wisatawan dari Indonesia, kamu tertarik ke sana?
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan