Kenyataan Pahit di Balik Suksesnya Film 'Parasite'

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kenyataan Pahit di Balik Suksesnya Film 'Parasite'

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 06 Feb 2020 19:50 WIB
Mereka yang Tinggal di Banjinha, apartemen sempit di film Parasite
Film Parasite dan dunia nyata (BBC)
Seoul -

Film 'Parasite' meraih banyak penghargaan. Di balik sukses itu, ada kenyataan pahit yang tersembunyi. Masih banyak orang Korea Selatan yang tinggal di apartemen sempit.

Film 'Parasite' karya sutradara Bong Joon-Ho meraih sukses besar secara global. Sudah banyak penghargaan diraih film ini. Mulai dari BAFTA Award hingga Palme d'Or Festival Film Cannes dimenangkan oleh 'Parasite'.

Tapi, di balik suksesnya film tersebut tersembunyi kenyataan yang tidak akan disangka-sangka traveler. Fragmen cerita film tentang kesenjangan orang miskin dan orang kaya di Korea Selatan memang nyata adanya.

Masih banyak orang Korea yang tinggal di apartemen sempit yang sangat tidak layak. Tercatat ribuan orang masih tinggal di sana, padahal lokasinya ada di Seoul, kota metropolitan sekaligus ibu kota Korea Selatan.

Kenyataan Pahit di Balik Suksesnya Film 'Parasite'Foto: (BBC)

Dilansir detikTravel dari BBC, Kamis (6/2/2020), apartemen sempit seperti di film 'Parasite' itu disebut sebagai banjinha. Salah satu yang masih bertahan tinggal di banjinha bernama Oh Kee-Cheol (31).

Tempat tinggal Kee-Cheol sangat sempit, jendelanya kecil. Cahaya matahari bahkan enggan masuk ke dalam. Kamar mandinya apalagi. Kee-Cheol sampai harus merentangkan kaki agar kepalanya tidak kepentok langit-langit.

Kenyataan Pahit di Balik Suksesnya Film 'Parasite'Foto: (BBC)

Setiap tahun, Kee-Cheol juga harus bertarung melawan kelembaban dan jamur yang tumbuh di setiap sudut tempat tinggalnya. Tinggal di banjinha, seperti mimpi buruk bagi mereka yang phobia dengan ruang sempit.

"Ketika pertama kali pindah ke sini, tangan dan kaki saya luka-luka karena kepentok tangga dan tembok beton rumah ini. Tapi, sekarang saya sudah hapal," kata Kee-Cheol yang bekerja di industri logistik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Banjinha

Banjinha tidak serta merta langsung ada. Ada sejarah cukup panjang di baliknya. Eksisnya banjinha masih ada hubungannya dengan konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Ceritanya, di tahun 1968 ada rencana pembunuhan Presiden Korea Selatan, Park Chung-hee yang dilakukan oleh utusan Korea Utara. Beruntung, rencana tersebut berhasil digagalkan.

Hubungan kedua negara pun memburuk akibat peristiwa itu. Beberapa agen Korea Utara berhasil menyusup ke Korea Selatan dan terjadilah beberapa kali aksi terorisme.

Kenyataan Pahit di Balik Suksesnya Film 'Parasite'Foto: (BBC)

Di tahun 1970, Pemerintah Korea Selatan akhirnya memerintahkan agar gedung-gedung apartemen yang baru dibangun, harus memiliki basement yang bisa berfungsi sebagai bunker, apabila ada serangan militer. Jadilah banjinha seperti yang kita kenal sekarang.

Sebenarnya, menyewakan banjinha termasuk tindakan ilegal. Tapi karena krisis perumahan yang terjadi di tahun 1980-an, pemerintah Korea Selatan akhirnya melegalkan banjinha untuk dijadikan tempat tinggal.

ADVERTISEMENT

Masa Depan Banjinha

Di dunia nyata, banyak pekerja bergaji rendah dan anak-anak muda yang masih tinggal di banjinha. Mereka memilih tinggal di banjinha karena harga sewanya yang sangat terjangkau.

Meski begitu, stigma negatif masih terus mengiringi mereka yang tinggal di banjinha.

"Saya sebenarnya baik-baik saja dengan apartemen saya. Saya memilih tinggal di banjinha untuk menghemat uang dan saya bisa menabung banyak dari itu. Tapi saya sadar, saya tidak bisa menghentikan orang untuk mengasihani saya," Kee-Cheol mengeluhkan.

"Di Korea, orang masih menganggap penting untuk punya mobil bagus atau rumah. Saya pikir banjinha menyimbolkan kemiskinan," dia menambahkan.

Kenyataan Pahit di Balik Suksesnya Film 'Parasite'Foto: (BBC)

Tapi, ada juga pasangan muda Korea yang masih optimistis terhadap masa depan meski mereka tinggal di banjinha. Pasangan Park Young Jun (26) dan Shim Min (24) adalah salah satu contohnya.

Park pindah ke banjinha setelah nonton film 'Parasite'. Alasan Park pindah sangat sederhana, karena harga sewanya yang sangat terjangkau. Sementara Shim Min, awalnya tidak setuju pindah ke banjinha.

"Saya punya persepsi yang sangat negatif terhadap banjinha. Tinggal di sana sangat tidak aman, mengingatkan saya dengan sisi gelap kota," kata Shim Min.

Tinggal di banjinha ternyata malah jadi berkah bagi Shim Min dan Park Young Jun. Shim membuat video Youtube tentang bagaimana rasanya tinggal di banjinha hingga merenovasi banjinha. Rupanya, vlog tersebut mendapat respon yang positif dari para subscriber channel-nya.

Kenyataan Pahit di Balik Suksesnya Film 'Parasite'Foto: (BBC)

Mereka mengomentari betapa stylish-nya pasangan ini dalam mendandani rumah. Bahkan, ada mereka yang merasa iri dengan Park dan Shim yang tinggal di banjinha.

"Kami mencintai rumah kami dan bangga dengan hasil pekerjaan yang kami lakukan di sini. Tapi kami tidak ingin selamanya tinggal di banjinha. Suatu saat kami akan pindah," Shim melanjutkan.

Shim dan Park kini tengah menabung untuk bisa membeli rumah sendiri, begitu pula dengan Kee-Cheol. Mereka akan terus bekerja sambil berharap nasib akan berubah dan masa depan akan kembali cerah.


Hide Ads