Film 'Parasite' meraih banyak penghargaan. Di balik sukses itu, ada kenyataan pahit yang tersembunyi. Masih banyak orang Korea Selatan yang tinggal di apartemen sempit.
Film 'Parasite' karya sutradara Bong Joon-Ho meraih sukses besar secara global. Sudah banyak penghargaan diraih film ini. Mulai dari BAFTA Award hingga Palme d'Or Festival Film Cannes dimenangkan oleh 'Parasite'.
Tapi, di balik suksesnya film tersebut tersembunyi kenyataan yang tidak akan disangka-sangka traveler. Fragmen cerita film tentang kesenjangan orang miskin dan orang kaya di Korea Selatan memang nyata adanya.
Masih banyak orang Korea yang tinggal di apartemen sempit yang sangat tidak layak. Tercatat ribuan orang masih tinggal di sana, padahal lokasinya ada di Seoul, kota metropolitan sekaligus ibu kota Korea Selatan.
![]() |
Dilansir detikTravel dari BBC, Kamis (6/2/2020), apartemen sempit seperti di film 'Parasite' itu disebut sebagai banjinha. Salah satu yang masih bertahan tinggal di banjinha bernama Oh Kee-Cheol (31).
Tempat tinggal Kee-Cheol sangat sempit, jendelanya kecil. Cahaya matahari bahkan enggan masuk ke dalam. Kamar mandinya apalagi. Kee-Cheol sampai harus merentangkan kaki agar kepalanya tidak kepentok langit-langit.
![]() |
Setiap tahun, Kee-Cheol juga harus bertarung melawan kelembaban dan jamur yang tumbuh di setiap sudut tempat tinggalnya. Tinggal di banjinha, seperti mimpi buruk bagi mereka yang phobia dengan ruang sempit.
"Ketika pertama kali pindah ke sini, tangan dan kaki saya luka-luka karena kepentok tangga dan tembok beton rumah ini. Tapi, sekarang saya sudah hapal," kata Kee-Cheol yang bekerja di industri logistik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Banjinha
Banjinha tidak serta merta langsung ada. Ada sejarah cukup panjang di baliknya. Eksisnya banjinha masih ada hubungannya dengan konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Ceritanya, di tahun 1968 ada rencana pembunuhan Presiden Korea Selatan, Park Chung-hee yang dilakukan oleh utusan Korea Utara. Beruntung, rencana tersebut berhasil digagalkan.
Hubungan kedua negara pun memburuk akibat peristiwa itu. Beberapa agen Korea Utara berhasil menyusup ke Korea Selatan dan terjadilah beberapa kali aksi terorisme.
![]() |
Di tahun 1970, Pemerintah Korea Selatan akhirnya memerintahkan agar gedung-gedung apartemen yang baru dibangun, harus memiliki basement yang bisa berfungsi sebagai bunker, apabila ada serangan militer. Jadilah banjinha seperti yang kita kenal sekarang.
Sebenarnya, menyewakan banjinha termasuk tindakan ilegal. Tapi karena krisis perumahan yang terjadi di tahun 1980-an, pemerintah Korea Selatan akhirnya melegalkan banjinha untuk dijadikan tempat tinggal.
Baca juga: Libur Imlek, Turis Asia Paling Suka ke Tokyo |
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol